"Tarawih seharusnya menjadi bentuk ibadah yang intim. Saya tidak mengerti mengapa ini harus dilakukan di Times Square. Pernahkah Anda melihat papan reklame?" Sabrina Jamil, seorang penduduk Queens, mengatakan kepada MEE.
"Saya berada di sana kemarin dengan mertua saya. Orang-orang praktis telanjang di layar. Pesan apa yang kami kirimkan kepada non-Muslim dengan berdoa di bawah itu?,” lanjutnya.
Farah Zaidi, seorang warga Brooklyn, mengatakan meskipun penyelenggara mengklaim salat tarawih untuk tujuan memberikan citra Islam sebagai agama damai, namun dia mengatakan tidak jelas apa yang akan dicapai acara publik itu selain sebagai tontonan.
Salat Tarawih di Times Square di New York. (Foto : Ist)
"Apakah mereka akan benar-benar membungkam Times Square, yang secara harfiah merupakan tempat paling keras dengan musik keras di mana-mana, sementara mereka melafalkan kata-kata Allah yang paling indah? Semoga berhasil,” ujarnya.
Sami Rizwan, warga lainnya, mengatakan kepada MEE bahwa uang yang digunakan SQ untuk mendanai acara tersebut dapat digunakan untuk memberi makan para tunawisma atau kelompok rentan lainnya di kota tersebut.
Editor : Syahrir Rasyid