get app
inews
Aa Text
Read Next : Mulai 1 Januari 2026, Malaysia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Miliki Akun Medsos

Ucapan Rasis Konten Kreator Korea Soal Makan Pakai Tangan Picu Amarah Warganet Asia Tenggara

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 19:55 WIB
header img
Kangmin Lee dinilai rasis akibat cuitannya yang mengomentari orang Asia Tenggara makan nasi pakai tangan. (Foto: X/AI)

JAKARTA, iNewsSerpong.id – Konten kreator asal Korea Selatan, Kangmin Lee, menuai kecaman luas di media sosial usai membuat cuitan bernada rasis terhadap orang Asia Tenggara yang makan nasi dengan tangan.

Kontroversi ini bermula dari unggahan produser asal Amerika bernama Jack di platform X (Twitter) yang memperlihatkan seseorang makan nasi tanpa alat makan.

Jack mempertanyakan mengapa sebagian orang Asia masih makan langsung dengan tangan.

Bagian dari Budaya dan Tradisi

Komentar itu menuai reaksi beragam. Beberapa menganggapnya menjijikkan, sementara banyak yang menilai hal tersebut adalah bagian dari budaya dan tradisi.

Aktor asal Tiongkok, Simu Liu, ikut menanggapi dengan menilai Jack telah merendahkan budayanya sendiri.

“Orang Amerika juga makan pizza, burger, atau taco dengan tangan,” tulis Simu Liu membalas unggahan tersebut.

Namun Kangmin Lee justru menanggapi sebaliknya. Ia menyebut Simu Liu berpura-pura peduli dan menuduhnya menjilat kelompok tertentu.

Dalam unggahan lanjutan, Kangmin bahkan menyebut orang Asia Tenggara yang makan pakai tangan sebagai ‘kaum barbar’ dan tidak higienis.

“Orang Asia yang tidak mau makan nasi pakai tangan bukan berarti menjilat orang kulit putih. Itu namanya beradab dan higienis, dasar barbar,” tulis Kangmin Lee.

Ia juga menegaskan bahwa orang Korea, Jepang, dan China tidak makan nasi dengan tangan, dan menyebut kebiasaan itu hanya dilakukan di Asia Tenggara.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut