Di atasnya, Stavnitser mengatakan dia melihat rekaman pasukan menurunkan barang-barang yang dijarah dari rumah orang lain dan membawanya ke rumahnya sendiri.
Dia juga memperhatikan bahwa militer Rusia mulai menggunakan rumahnya, yang terletak di luar Kiev, sebagai tempat strategis untuk menyerang Ibu Kota. "Ada 12 kendaraan militer di wilayah saya, termasuk peluncur roket, granat, dan tornado, yang mereka gunakan untuk menembak ke Kiev," ungkap Stavnitser.
"Mereka pada dasarnya mulai menembaki Kiev dari rumah saya," akunya. Stavnitser mengatakan dia dengan cepat menghubungi militer Ukraina dan mengatakan kepada mereka untuk menghancurkan rumah itu, meskipun rumah itu masih baru dan dia telah "berusaha keras" untuk membangunnya.
"Itu adalah keputusan yang jelas bagi saya," katanya kepada program berita itu.
"Tidak banyak yang dapat Anda lakukan untuk membantu militer Ukraina, dan itu adalah salah satu peluang yang saya miliki," ujarnya, seraya menambahkan bahwa dia merasa jijik dan "kotor" melihat pasukan Rusia di rumahnya.
"Saya ingin melakukan segala yang mungkin untuk membantu Ukraina menang karena saya pikir kami menjaga keamanan Eropa. Penting bagi kami untuk mengusir bajingan itu dari tanah kami. Itu hanya bagian kecil yang bisa saya lakukan," sambungnya.
Pada hari Senin, Rusia mulai turun di wilayah Donbas di timur Ukraina, setelah menghadapi oposisi Ukraina yang sengit di fase pertama perang. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa sebagian besar dari seluruh tentara Rusia sekarang fokus pada serangan ini, dan memohon kepada negara-negara Barat untuk memberikan bantuan militer lebih lanjut untuk mencegah serangan.
Editor : Syahrir Rasyid