JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kiamat sudah pasti bakal datang. Hanya saja, kapan hari akhir itu akan tiba hanya Allah SWT saja yang tahu.
Setiap Muslim wajib mengimani akan datangnya zaman akhir tersebut. Sudah banyak yang memberitahukan tanda-tanda datangnya hari kiamat.
Sebagian tanda-tanda itu sudah terjadi. Ada yang buruk ada yang baik. Lalu, sejumlah ulama memprediksi kiamat akan datang di hari Jumat. Prediksi ini memang ada dasarnya.
Terdapat hadis sahih yang menjelaskan bahwa hari kiamat terjadi pada hari Jumat, sebagaimana diriwayatkan dalam Sahih Muslim.
Menurut Imam al-Munawi dalam syarah Jami‘ al-Shagir, hari kiamat itu terjadi pada hari Jumat di antara waktu Subuh dan terbitnya matahari.
Hanya saja, tidak bisa diketahui hari Jumat kapankah hal itu terjadi? Ini adalah masalah gaib.
Tanda-tanda Hari Kiamat Dari sahabat Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu , yang menceritakan tentang kisah malaikat Jibril berguru kepada Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam.
فأخبرني عن الساعة قال ما المسئول عنها بأعلم من السائل قال : فأخبرني عن أماراتها قال أن تلد الأمة ربتها وأن ترى الحفاة العراة العالة رعاء الشاء يتطاولون في البنيان
Jibril berkata, “Mohon jelaskan kepadaku tentang kiamat.” Rasulullah menjawab,” Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari yang bertanya.”
“Kalau begitu mohon dijelaskan kepadaku tentang tanda-tandanya.” Pinta Jibril kembali. Rasulullah menjawab,” Saat budak perempuan melahirkan tuannya.
Saat engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, tidak berbaju, miskin dan penggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan bangunan.” (HR Muslim)
Dari hadis itu terlihat bahwa tidak semua tanda kiamat itu buruk. Tanda kiamat bermacam jenisnya ada yang baik, ada yang buruk, ada yang tak ada kaitannya dengan baik dan buruk. Munculnya Imam Mahdi dan turunnya Nabi Isa di akhir zaman, itu adalah tanda yang baik.
Imam Nawawi dalam kitab "Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim" menjelaskan: “Tidak semua yang Nabi SAW kabarkan tentang tanda-tanda kiamat, otomatis menjadi haram atau tercela. Contohnya berlomba meninggikan bangunan, tersebarnya harta kekayaan, jumlah wanita lima puluh banding satu pria, ini semua bukan sesuatu hal yang haram tanpa ada keraguan."
"Ini hanya sebagai tanda, dan yang namanya tanda tidak disyaratkan hal tersebut. Namun tanda bisa berupa perkara baik atau buruk, bisa juga mubah atau haram, bisa juga wajib dan yang lainnya. Wallahua’lam.” Demikian pula yang dijelaskan oleh Imam Al-Munawi dalam kitab "Faidhul Qodir".
“Tidak semua tanda dekatnya kiamat itu tercela. Bahkan memang ada yang tercela seperti diangkatnya sifat amanah, ada yang terpuji, dan ada yang tidak berkaitan dengan pujian dan celaan. Maka tanda kiamat tidak otomatis hal yang tercela.”
Tanda kiamat ada tiga macam:
Pertama, tanda yang tercela atau mazmumah. Wajib ditinggalkan, seperti tersebarnya zina, riba, dan lainnya.
Kedua, tanda yang terpuji atau mahmudah. Seperti tersebarnya agama Islam, kemenangan agama ini di atas seluruh agama, menangnya kaum muslimin melawan Romawi dan Persia, dan ditaklukkannya Konstantinopel dan Roma.
Ketiga, tanda yang tidak berkaitan dengan pujian dan celaan. Seperti terbelahnya bulan, terbit matahari dari barat, keluarnya binatang daabbah (yang bisa bicara), berlomba meninggikan bangunan dan yang lainnya sebagainya.
Wallahua’lam bis showab. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 29 Mei 2022 - 18:47 WIB oleh Miftah H. Yusufpati dengan judul "Tanda-Tanda Kiamat Sudah Dekat Itu Tidak Semua Buruk | Halaman 2". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://kalam.sindonews.com/read/782831/69/tanda-tanda-kiamat-sudah-dekat-itu-tidak-semua-buruk-1653818759/20
Editor : Syahrir Rasyid