Nur Hidayati, warga kota Cilegon merasakan peran BUMN dalam meningkatkan usahanya melalui kredit usaha yang diberikan oleh PNM melalui program Mekaar. “Bantu sekali alhamdulillah, modal usaha saya tidak pakai uang kebutuhan sehari-hari” ungkap Nur.
Arya menambahkan hingga kini program Mekaar telah membantu usaha masyarakat pra sejahtera Kota Cilegon lebih dari 100%. Namun angka tersebut akan kita terus tingkatkan. Dia mencatat Menteri BUMN menargetkan 25.000 nasabah di Kota Cilegon.
Dalam kegiatan Pasar Murah dan Festival UMKM, Arya juga melakukan dialog bersama 52 UMKM binaan Rumah BUMN yang industrinya beragam mulai dari pengolahan makanan hingga kerajinan tangan.
Salah satu pelaku UMKM di Kota Cilegon, Susi yang tengah menekuni usaha Susi Jewelry mengaku walaupun baru bergabung dengan Rumah BUMN 3 bulan yang lalu, namun banyak keuntungan yang sudah didapatkan oleh Susi.
“Mulai dari pendampingan usaha lewat pelatihan dan semuanya gratis. Tapi memang saya masih terkendala permodalan. Mutiara yang saya ambil ini kan asli dari Lombok” jelas Susi.
Arya juga menyampaikan biaya produksi para pelaku UMKM di Rumah BUMN ini cenderung mahal, karena mereka hanya mampu sedikit.
“Intinya, bagaimana pun Pak Erick Thohir ingin membantu UMKM untuk meningkatkan kapasitas usahanya” jelas Arya.(*)
Editor : A.R Bacho