Manajemen Carstensz Mall, di kawasan Gading Serpong, Tangerang, menghadirkan demo membatik setiap Sabtu dan demo menenun setiap Minggu di lantai satu. Pengunjung bisa ikut berpartisipasi tanpa dikenakan biaya alias gratis. (Foto : Ist/ Carstensz Mall)
Serpong City, iNewsSerpong.id - Selama Ramadan, manajemen Carstensz Mall menghadirkan demo membatik dan menenun di lantai satu, setiap Sabtu dan Minggu. Pengunjung yang ingin belajar membatik tidak dikenakan biaya alias gratis.
Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, menurut Irma Hariyadi yang bertindak sebagai pengajar demo membatik di pusat perbelanjaan di kawasan Gading Serpong, Tangerang, perlu memahami soal batik mulai dari cara membatik, simbolisme batik, hingga legenda di balik motif batik yang ada.
Batik Tulis Lebih Mahal
Lebih jauh, Irma Hariyadi mengungkapkan, batik yang diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) adalah batik yang ditulis dan dicap, bukan dicetak dengan mesin.
Biasanya, proses membuat batik tulis pada satu kain dapat menghabiskan waktu pengerjaan satu bulan tergantung dengan tingkat kesulitannya. Karena itu, jangan heran bila harga batik tulis sangat mahal.
"Batik tulis yang asli memiliki harga yang mahal karena dikerjakan secara manual dengan malam yang dicairkan dan canting sebagai alat membatiknya,” jelas Irma Hariyadi.
Selain demo membatik yang digelar setiap Sabtu, manajemen Carstensz Mall juga menyuguhkan demo menenun setiap hari Minggu yang dapat disaksikan dan diikuti pengunjung secara gratis. (*)
Editor : Syahrir Rasyid