Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina
ALLAH SWT berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata: “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik.” (QS. Al-Baqarah: 26).
Nyamuk?
Ya, nyamuk adalah makhluk yang bagi sebagian orang sangatlah menjengkelkan. Kenyamanan dan ketenangan terganggu jika ada nyamuk. Bahkan lebih dari itu, nyamuk dapat menimbulkan dan menularkan penyakit.
Sebagian nyamuk dapat menularkan penyakit seperti malaria, filaria atau kaki gajah, demam berdarah dengue, demam kuning, dan penyakit lainnya. Sebagian nyamuk yang lain, hanya menimbulkan efek bentol pada kulit yang akan menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.
Namun bagi Allah SWT, nyamuk adalah salah satu makhluk yang dapat dijadikan sebagai perumpamaan untuk menunjukkan kemahahebatan dan kemahakuasaan Allah SWT. Dengan nyamuk ini, seolah-olah Allah SWT ingin mengatakan bahwa tidak ada sedikit pun kesulitan bagi Allah SWT dalam menciptakan makhluk-Nya, dengan ukuran kecil bahkan lebih kecil lagi dari nyamuk sekalipun.
Terkait dengan nyamuk, salah seorang kyai guru ngaji saya pernah bertanya pada murid-muridnya waktu itu.
“Apakah kalian pernah berpikir, seperti apakah sistem pencernaan, peredaran darah, pernapasan dan sistem-sistem lainnya yang ada pada seekor nyamuk?”
Kami pun hanya bisa terdiam dan suasana pun menjadi hening sejenak.
Pikiran saya dan mungkin juga teman-teman saat itu mulai dipenuhi dengan rasa kekaguman, betapa maha hebatnya Allah SWT. Dia mampu menciptakan seluruh sistem yang ada pada tubuh seekor nyamuk, sehingga nyamuk dapat hidup dan berkembang biak.
Tak terbayang sebesar apa saluran pencernaan seekor nyamuk. Tak tergambar seperti apa alat pernapasan dan ekskresinya. Tak terlukiskan juga bagaimana mekanisme penyedotan darah dari manusia hingga darah tersebut bisa masuk ke dalam tubuh seekor nyamuk.
Subhanallah.... Maha Suci Allah.
Selanjutnya Pak Kyai menjelaskan terkait dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 26 di atas.
“Anak-anakku, dengan perumpamaan seekor nyamuk, banyak orang menjadi beriman dan bertambah keimanannya. Namun, dengan perumpamaan seekor nyamuk tersebut, banyak pula orang yang kafir dan bertambah kekafirannya”.
“Padahal, kalau kita mau mencoba untuk berpikir dan mencari hikmah di balik adanya seekor nyamuk di muka bumi ini, maka kita akan menjumpai manfaat keberadaan seekor nyamuk”, sambung Pak Kyai.
Kembali kami berpikir, apa gerangan manfaat dari adanya seekor nyamuk? Bukankah nyamuk itu menjengkelkan, membuat kulit kita bentol-bentol dan gatal-gatal, bahkan menularkan penyakit?
“Dengan adanya nyamuk yang menjengkelkan itu, maka manusia berpikir bagaimana melindungi diri dari gigitan seekor nyamuk. Dengan adanya orang yang sakit karena penyakit yang ditularkan melalui nyamuk, maka manusia pun berpikir dengan cara apa mengobatinya”, kata Pak Kyai.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait