HIKMAH JUMAT : Konsep Bertetangga Dalam Islam

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Kebaikan kita kepada tetangga tidaklah terbatas hanya kepada tetangga sesama muslim, tetapi kepada semua tetangga, termasuk non muslim. (Foto : Ist)

Berbuat Baik Terhadap Tetangga

Allah SWT berfirman: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang memiliki hubungan kerabat dan tetangga yang bukan kerabat, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisa [4]: 36)

Berdasarkan ayat di atas jelaslah sudah bahwa sebagai seorang muslim yang beriman, diperintahkan oleh Allah SWT untuk berbuat baik kepada siapa pun, termasuk kepada tetangga. Sikap baik ini, juga ditegaskan kembali oleh Baginda Rasulullah SAW dalam sabdanya:

“Sahabat yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap sahabatnya. Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap tetangganya.” (HR. At-Tirmidzi dan Abu Daud).

Implementasi Kebaikan dalam Bertetangga

Segala bentuk kebaikan yang merupakan cerminan dari keimanan seorang muslim, hendaknya diimplementasikan pula dalam kehidupan termasuk dalam hal bertetangga. Bersedekah dengan mengirimkan makanan atau minuman kepada tetangga, adalah salah satu contoh implementasi keimanan seorang muslim dalam bertetangga.

Hal ini disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Jika engkau memasak sayur, perbanyaklah kuahnya. Lalu lihatlah keluarga tetanggamu, berikanlah sebagiannya kepada mereka dengan cara yang baik.” (HR. Muslim).

Konsep peduli kepada tetangga sangatlah ditekankan dalam Islam. Sampai-sampai dikatakan bahwa keimanan seorang muslim tidak sempurna jika dia tertidur pulas kekenyangan sedangkan tetangganya kelaparan. Baginda Rasulullah SAW bersabda:

“Tidaklah beriman kepadaku orang yang kenyang semalaman sedangkan tetangganya kelaparan di sampingnya, padahal ia mengetahuinya.” (HR. At-Thabrani).

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi, Baginda Rasulullah SAW pun bersabda: “Bukan mukmin, orang yang kenyang perutnya sedang tetangga sebelahnya kelaparan.”


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network