Laporan media lokal mengatakan bahwa massa yang "tertelan" terus bertambah dan memengaruhi lanskap. Penyebab terjadinya kawah ini adalah mencairnya tanah permafrost.
Ketika kawasan hutan dibuka pada tahun 1960-an, sinar matahari mencapai tanah dan mulai menghangatkannya. Ketika kawasan hutan ditebang pada 1960-an, sinar matahari menyentuh tanah dan kemudian memanaskan area tersebut.
Es di dalam tanah mulai mencair dan menyebabkan tanah menjadi padat, 'menyusut' dan tenggelam. Para ilmuwan memprediksi lebih banyak kondisi 'mulut ke neraka' akan terjadi di seluruh dunia akibat efek pemanasan global. (*)
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada oleh dengan judul "'Mulut Neraka' di Siberia Mulai Menelan Apapun di Sekitarnya".
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait