Hikmah di Balik Musibah, Ternyata Faedah Lebih Besar Dibanding Ujian Dihadapi

Tim iNews Serpong
Musibah dan cobaan merupakan bagian kehidupan di dunia. Bahkan cobaan dan ujian merupakan sunnatullah dalam kehidupan manusia. Foto: Freepik

B. NASIHAT BAGI ORANG YANG TERTIMPA MUSIBAH

Imam Ibnul Qayyim -rahimahullaah- berkata:

“Jika tidak karena cobaan dan musibah; niscaya manusia akan terkena penyakit sombong, serta ‘ujub (berbangga diri), takabbur, juga kekerasan hati. 
Padahal sifat-sifat ini merupakan sebab kehancuran baginya di dunia maupun akhirat. Di antara rahmat Allah Yang Maha Penyayang: terkadang manusia tertimpa musibah yang menjadi pelindung bagi penyakit hati dan menjaga kemurnian ‘ubudiyyah (ibadah), serta mengeluarkan dari hamba: materi-materi yang rusak, jelek, dan mebinasakan. Mahasuci Allah yang merahmati manusia dengan musibah dan ujian.” 

[“Zaadul Ma’aad” (IV/195)]

Maka bagi anda yang tertimpa musibah, cobaan, ujian, penyakit, maupun musibah kematian orang yang anda cintai: hendaklah anda mengetahui beberapa perkara berikut ini yang -insya Allah- bisa meringkan musibah yang anda derita:

1. Segala sesuatu yang dialami makhluk adalah takdir Allah

Bahwa musibah, malapetaka, cobaan, dan penyakit, serta apa saja yang terjadi di alam ini: semuanya sudah ditakdirkan oleh Allah -Subhaanahu Wa Ta’aalaa-.

Allah -Ta’aalaa- berfirman:

{مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيْـبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِـيْ أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِـيْ كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْـرٌ}

“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri: semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.” 
(QS. Al-Hadiid: 22)

Allah juga berfirman:

{مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيْـبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ}

“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah; niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” 
(QS. At-Taghaabun: 11)

Imam Ibnu Jarir -rahimahullaah- menjelaskan dalam Tafsir-nya:

“Maksud dari kalimat:

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah; niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya” ialah: 
siapa saja yang percaya kepada Allah, lalu menyadari bahwa tidak seorang pun yang tertimpa musibah; kecuali dengan izin-Nya, sehingga dengan begitu hatinya mendapat petunjuk: maka Allah akan memasukkan taufik dalam hatinya, dengan tunduk kepada perintah-Nya dan bersikap ridha terhadap qadha (keputusan)-Nya.”

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5 6

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network