Soal Shalat Witir, Mana Lebih Utama Dua Kali atau Sekali Salam? Simak Penjelasannya

Rusman H Siregar
Kalangan Syafiiyyah dan Hanabilah berpendapat bahwa sholat Witir paling sedikitnya adalah satu rakaat. Foto/ist

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kebanyakan umat muslim di Indonesia mengerjakan sholat Witir 3 rakaat dengan 2 kali salam. Ada juga yang mengerjakan 3 rakaat dengan sekali salam. Mana lebih utama, sholat Witir dua salam atau satu kali salam?

Berikut penjelasan pengasuh Mahad Subuluna Bontang Kalimantan Timur, KH Ahmad Syahrin Thoriq dalam satu kajiannya. Sholat Witir hukumnya sunnah muakkadah menurut pendapat mayoritas ulama. Mengenai tata caranya, dikerjakan dengan 3 rakaat dengan dua salam dan ini lebih afdhal (utama) dari satu kali salam.

Meskipun boleh saja mengerjakan Witir dengan 3 rakaat satu salam, 5 rakaat 1 salam. Bahkan ada Hadis Nabi yang menyebutkan beliau pernah shalat witir hingga 9 rakaat dengan satu salam. (HR Muslim dalam Kitab Shalatul Musafirin Wa Qashriha No 1233)

Witir 1 Rakaat
Kalangan Syafi'iyyah dan Hanabilah berpendapat bahwa shalat witir paling sedikitnya adalah satu raka'at. [Al Mausu'ah Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah (27/294)]

Dalilnya adalah:

صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمْ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً

Artinya: "Sholat malam dikerjakan dua rakaat, dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir Subuh tiba, sholatlah satu rakaat sebagai witir." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Berkata Imam Nawawi rahimahullah:

‌دليل ‌على ‌أن ‌أقل ‌الوتر ‌ركعة وأن الركعة الفردة صلاة صحيحة وهو مذهبنا ومذهب الجمهور

Artinya: "Hadis tersebut merupakan dalil bahwa sholat witir yang dikerjakan satu rakaat saja hukumnya sah, ini adalah pendapat madzhab kami dan juga yang menjadi pendapat dari mayoritas ulama." [Syarah Shahih Muslim (6/19)]

Witir 3 Rakaat
Witir dengan jumlah tiga rakaat adalah sholat Witir yang disebut oleh Syafi'iyyah dan Hanabilah dengan istilag adna al-kamal (yang paling rendah dari kesempurnaan). Artinya, mengerjakan witir itu sudah tingkatan sempurna meski berada di tingkat bawah karena shalat ini boleh dikerjakan dalam rakaat yang lebih banyak lagi.

Untuk sholat Witir tiga rakaat ini ada riwayat menyebutkan Nabi pernah mengerjakan dengan dua salam dan juga pernah dengan satu salam.

1. Dengan Satu Salam

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوْتِرُ بِثَلاَثٍ لاَ يَفْصِلُ بَيْنَهُنَّ

"Dari Aisyah radiyallahu 'anha berkata: Adalah Rasulullah berwitir tiga rakaat, beliau tidak memisahkan antara rakaat-rakaat tersebut." (HR. Ahmad)

2. Dengan Dua Salam

أَخْبَرَنِي سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ : أَنَّهُ كَانَ يَفْصِلُ بَيْنَ شَفْعِهِ وَوِتْرِهِ بِتَسْلِيمَةٍ ، وَأَخْبَرَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ

"Telah menceritakan kepadaku Salim bin Ibnu Umar: Sesungguhnya Ayahnya memisahkan antara rakaat yang genap dengan rakaat yang ganjil dengan salam, dan Ibnu Umar mengabarkan: 'Sesungguhnya Nabi juga melakukan seperti itu (yaitu) memisahkannya dengan satu salam." (HR. Thabrani)

Witir 5 Rakaat

عَنْ عَائِشَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ ثَلَاثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً يُوتِرُ بِخَمْسٍ لَا يَجْلِسُ إِلَّا فِي الْخَامِسَةِ فَيُسَلِّمُ

Dari Aisyah, "Bahwa Rasulullah melaksanakan shalat malam sebanyak 13 rakaat dan berwitir lima rakaat. Beliau tidak duduk (membaca tasyahud) kecuali pada rakaat yang kelima, lalu salam." (HR. Ahmad)

Witir 7 Rakaat

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يُوتِرُ بِخَمْسٍ وَبِسَبْعٍ لاَ يَفْصِلُ بَيْنَهَا بِسَلاَمٍ وَلاَ بِكَلاَمٍ

Dari Ummu Salamah: "Rasulullah shalat witir dengan lima dan tujuh rakaat yang tidak dipisah dengan salam atau bicara." (HR an-Nasai)

Demikian juga ada riwayat Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat witir dengan 9 rakaat, 11 rakaat, dan 13 rakaat.

Menurut mayoritas ulama, yang lebih afdhal dalam mengerjakan sholat witir adalah dengan cara Fashal alias salam di setiap dua rakaatnya, lalu ditutup satu raka'at. (*)



Editor : Syahrir Rasyid

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network