HIKMAH JUMAT : Pelajaran dari Ibadah Kurban

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Hewan kurban yang disembelih adalah simbol terhadap wajibnya kita menyembelih ego keserakahan. (Foto : Ist)

Dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaffat [37] ayat 103 – 105, Allah SWT berfirman yang artinya: Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia Ibrahim: “Hai Ibrahim, sebenarnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Selanjutnya, Allah SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya ini ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) ‘kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim’. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (QS. Ash-Shaffat [37]: 106 - 111).

Berdasarkan keterangan-keterangan di atas, setidaknya terdapat tiga pelajaran yang dapat kita ambil dari ibadah kurban ini, yaitu:

Totalitas Kepatuhan Hanya Untuk Allah SWT

Nabi Ibrahim AS mendapat gelar khalilullah atau kekasih Allah karena berhasil membuktikan cintanya kepada Allah melalui kepatuhannya terhadap perintah Allah SWT. Bisa dibayangkan betapa beratnya perintah yang Allah berikan kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putra kesayangannya, Ismail AS, di tengah rasa bahagia yang sedang memuncak.

Di tengah campur aduknya perasaan itu, Nabi Ibrahim AS mencoba menyampaikan informasi terkait perintah Allah ini kepada putra kesayangannya dengan penuh kehati-hatian. Diksi yang dipilih Nabi Ibrahim AS pun adalah meminta pendapat kepada Ismail sang anak remaja tentang perintah untuk menyembelih dirinya, bukan memaksanya.

Ismail sang anak remaja pun memberikan jawaban yang tidak kalah luar biasanya dibandingkan dengan ayahnya. Meski usianya masih sangat belia, namun Ismail AS berhasil membuktikan kepatuhannya kepada Allah SWT serta baktinya kepada orang tuannya. Ismail AS menjawab dengan meminta kepada ayahnya agar ayahnya melaksanakan perintah dari Allah SWT tersebut.

Perintah menyembelih Ismail AS kepada Nabi Ibrahim AS seolah mengingatkan kepada Nabi Ibrahim AS dan juga kita semuanya, bahwa anak adalah titipan sekaligus ujian dari Allah SWT. Allah SWT berfirman yang artinya: “Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah ujian (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS. At-Taghabun [64]: 15).      


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)
 
 


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network