Dalam daftar tersebut, Sea Ltd (perusahaan induk Shopee) dan Tokopedia bersaing ketat di posisi puncak dengan penjualan masing-masing sebesar USD16,06 miliar dan USD12,88 miliar.
Tahun sebelumnya, Tokopedia berada di posisi teratas dengan penjualan sebesar USD11,68 miliar sementara Sea Ltd di posisi ke-3 dengan USD8,73 miliar.
Menurut analisis Euromonitor International, tidak mudah menaklukkan pasar Asia Tenggara yang dihuni ratusan juta orang dengan beragam etnis, budaya dan agama serta kebiasaan belanja online.
Adapun keberhasilan Tokopedia dan Shopee salah satunya lantaran keduanya menerapkan strategi lokalisasi yang tepat. Secara sederhana, lokalisasi adalah tentang menyesuaikan produk dengan budaya dan bahasa pelanggan di target pasar yang berbeda-beda.
Strategi lokalisasi berfokus pada peningkatan profitabilitas dengan menyesuaikan barang atau jasa perusahaan sehingga memberikan kecocokan dengan selera dan preferensi di berbagai pasar nasional.
“Pemain e-Commerce regional harus membuat strategi lokal seperti pengoptimalan mesin pencarian untuk masing-masing negara dan bahasa atau lini produk yang memenuhi berbagai kebutuhan budaya,” tulis Euromonitor International.
“Penetapan harga, pemasaran, dan layanan pelanggan juga perlu mencerminkan dinamika pasar individual. Jika ini dilaksanakan dengan baik, pendekatan lokal akan menjadikan peritel dan produsen memiliki keunggulan kompetitif jangka panjang,” tambahnya.
Kali ini, Tokopedia disalip oleh Shopee. (Foto : Ist)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait