Selanjutnya, ajaran tauhid memiliki konsekuensi lain berupa pengakuan dan ketaatan kepada hukum Allah SWT. Karena hukum Allah telah dirancang untuk membawa seluruh umat manusia (muslim dan non muslim) kepada kehidupan yang mulia di dunia hingga akhirat.
Ketika seseorang tidak mau berhukum dengan hukum Allah SWT, maka sejatinya tauhidnya telah ternoda. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat An-Nisa [4] ayat 65 yang artinya:
“Demi Tuhan, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan engkau (Muhammad) hakim atas perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada keberatan di dalam hati mereka atas putusan yang kamu berikan dan mereka menerima keputusan itu dengan sepenuhnya.”
Kemerdekaan yang hakiki juga akan membuat seseorang tidak berlaku dzalim kepada orang lain. Sebagaimana dia tidak senang didzalimi oleh orang lain, maka begitu pulalah dia memperlakukan orang lain.
Islam melarang adanya diskriminasi perlakuan antar muslim dengan non muslim. Harta, kehormatan, akal, dan kehidupan umat non muslim wajib dijaga dan dilindungi seperti halnya umat muslim.
Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa membunuh seorang mu’ahid (orang kafir yang mendapatkan jaminan keamanan) tanpa alasan yang benar, maka ia tidak akan mencium wangi surga, bahkan dari jarak empat puluh tahun perjalanan sekali pun.” (HR. Ahmad).
Untuk itu, dalam rangka mengisi kemerdekaan, umat Islam seyogyanya menjadi motor penebar kasih sayang kepada sesama, tanpa membeda-bedakan antara satu orang dengan orang lainnya. Sikap inilah yang mencerminkan adanya sikap ukhuwah atau persaudaraan sesama anak bangsa (ukhuwah wathaniyah).
Terlebih lagi, saat ini kita tengah berada di waktu-waktu yang kritis menjelang pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) 2024. Jangan hanya karena berbeda pilihan partai atau calon presiden, ukhuwah wathaniyah yang sudah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa, justru menjadi hancur.
Ukhuwah wathaniyah harus dikedepankan. Karena ukhuwah wathaniyah merupakan landasan bagi kita dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman bangsa Indonesia. Inti dari ukhuwah wathaniyah yaitu sesama anak bangsa Indonesia adalah saudara.
Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : iNewsSerpong)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait