JAKARTA, iNewsSerpong.id - Kisah Imam Bukhari lengkap dari waktu kecil hingga hafal ratusan ribu hadits menarik diulas karena banyak hikmah dan penuh inspirasi.
Umat Islam pasti mengenal Imam Bukhari, ahli hadits yang selalu jadi rujukan karena kesahihan hadits yang diriwayatkannya.
Kitab Hadits Shahih Bukhari dianggap kitab hadits yang paling shahih dibandingkan kitab-kitab hadits lainnya. Tak lain hal itu karena kegigihan penulis dalam rangka mencari hadits, mengumpulkan, menuliskan lantas memilah dan memilih mana yang dianggap valid dari Nabi dan mana yang dianggap lemah dalam penisbatannya kepada Nabi SAW.
Kisah Imam Bukhari Lengkap
Dikutip dari Buku Biografi Imam Bukhari karangan Hanif Luthfi, Imam Bukhari lahir tepatnya pada 13 Syawal 194 Hijriah atau 21 Juli 810 Masehi di Bukhara atau Buxoro, sebuah daerah di tepi Sungai Jihun, Uzbekistan. Nama lengkap Imam Bukhari adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhari.
Ayahnya, Ismail, adalah seorang ulama yang saleh. Bukhara, yang juga disebut sebagai daerah Ma Wara an-Nahr, memang banyak melahirkan ilmuwan-ilmuwan Muslim.
Ilustrasi kisah Imam Bukhari mencari hadits
Ketika Imam Bukhari masih kecil ayahnya meninggal, sehingga ibunya merawat dan mendidiknya seorang diri. Biaya pendidikannya itu didapat dari harta peninggalan ayahnya.
Ismail; ayah dari Imam Bukhari ini tampaknya memang dari awal suka dan cenderung kepada Hadits Nabawi. Ketika pergi haji pada tahun 179 H, atau 15 tahun sebelum Bukhari lahir, beliau menyempatkan diri menemui tokoh-tokoh ahli hadis seperti Imam Malik bin Anas (w. 179 H), Abdullah bin al-Mubarak (w. 181 H), Abu Mu’awiyah bin Shalih, dan lain-lain.
Tidak berselang lama Ismail wafat ketika Imam Bukhari masih kecil. Sebuah perpustakaan pribadi ditinggalkannya untuk Imam Bukhari di samping semangat untuk mengaji hadis. Dalam keadaan yatim, Imam Bukhari lalu diasuh oleh ibundanya dengan kasih sayang.
Dibimbingnya untuk menyintai buku-buku peninggalan ayahnya. Bersama-sama kawan sebayanya Imam Bukhari belajar membaca, menulis, Al-Quran dan Hadits. Mengalami Kebutaan Imam Bukhari ketika kecil mengalami rasa sakit yang teramat di kedua matanya, hingga akhirnya mengalami kebutaan.
Keadaan tersebut terus dialami Imam Bukhari hingga suatu ketika Allah mengembalikan penglihatannya berkat usaha dan doa yang dipanjatkan oleh ibunya. Doa Ibunda Imam Bukhari ternyata diijabah Allah SWT dengan memberikan kesembuhan dan mengembalikan penglihatan kedua mata Imam Bukhari seperti semula.
Dikisahkan, suatu malam, ibunda Al-Bukhari tertidur, dan ia bermimpi melihat Nabi Ibrahim alaihissalam. Dalam mimpinya Nabi Ibrahim berkata, “Wahai perempuan, sungguh Allah telah mengembalikan penglihatan putramu, karena banyaknya tangisanmu, atau banyaknya doa yang kamu panjatkan".
Imam Bukhari Mencari Hadits
Imam Bukhari mulai belajar hadits saat masih muda, bahkan masih kurang dari 10 tahun. Ketika Bukhari berusia 10 tahun inilah Imam as-Syafi'i di Mesir itu meninggal, tepatnya pada tahun 204 H.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait