Mari kita simak sabda Baginda Rasulullah SAW yang merasa takjub dengan keadaan seorang mukmin sebagai berikut: “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapat kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim).
Sikap syukur dan sabar ini tidak akan dijumpai pada orang munafik maupun kafir. Sikap ini hanya akan ada pada diri seorang mukmin sejati, karena dia sangat paham bahwa setiap takdir hidup yang harus dijalaninya adalah dari Allah SWT.
Seorang mukmin meyakini betul sabda Baginda Rasulullah SAW yang artinya: “Aku begitu takjub pada seorang mukmin. Sesungguhnya Allah tidaklah menakdirkan sesuatu untuk seorang mukmin melainkan pasti itulah yang terbaik untuknya.” (HR. Ahmad).
Bagi seorang mukmin, kejayaan, kesenangan, dan kebahagiaan adalah ujian baginya yang harus disikapi dengan syukur kepada Allah SWT. Sikap syukur diimplementasikan melalui berbagi kebaikan kepada sesama dengan penuh keikhlasan bukan berniat untuk flexing (pamer) atau pun riya.
Dengan syukurnya itu, maka seorang mukmin akan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Hati yang dipenuhi rasa syukur dengan ikhlas akan menimbulkan sikap qanaah, yakni merasa puas dengan segala pemberian dari Allah SWT.
Selanjutnya, ketika seorang mukmin mendapatkan kehancuran, kesulitan, dan kesedihan maka dia tahu betul bahwa itu adalah ujian dari Allah baginya yang harus disikapinya dengan kesabaran. Sikap sabar diimplementasikan dengan tetap semangat, optimis, dan terus berusaha agar terhindar dari sikap putus asa.
Dengan sabarnya itu, maka seorang mukmin akan senantiasa bersama dengan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: “Hendaklah kalian bersabar, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal [8]: 46).
Begitulah sikap yang terbaik yang hendaknya ada pada diri kita masing-masing dalam menjalani hiruk-pikuknya hidup dan kehidupan ini. Jadilah insan yang senantiasa mulia di segala suasana, dengan menjadikan syukur dan sabar sebagai pilihan sikap terbaik kita. (*)
Bagi seorang mukmin, kejayaan, kesenangan, dan kebahagiaan adalah ujian baginya yang harus disikapi dengan syukur kepada Allah SWT. (Foto : Ist)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait