HIKMAH JUMAT : Nilai-nilai yang Terkandung dalam Shalat

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Salah satu tanda syukur kepada Allah SWT adalah dengan cara mendirikan shalat. (Foto: Ist)

Kedua: Shalat sebagai media untuk mengundang datangnya pertolongan Allah SWT

Hidup adalah rangkaian ujian. Namun, kita harus yakin bahwa ketika Allah memberikan ujian kepada kita, apa pun bentuk ujiannya, maka Allah SWT juga akan memberikan pertolongan agar kita dapat mengatasi dan lulus dari ujian tersebut.

Seperti halnya ketika Allah SWT memberikan kenikmatan, maka Allah SWT juga mengajarkan bagaimana cara mensyukurinya. Maka ketika kita diberikan ujian, Allah SWT juga memberikan cara bagaimana agar pertolongan dari Allah SWT itu juga datang.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah [2]: 45).

Baginda Rasulullah SAW, ketika hatinya risau, resah, gelisah, dan sedang memiliki masalah, maka beliau segera mendirikan shalat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, sahabat Hudzaifah RA berkata: “Bila kedatangan masalah, Nabi SAW mengerjakan shalat.”

Pada hadits yang lain, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Dan telah dijadikan penghibur (penghias) hatiku (kebahagiaanku) pada shalat.” (HR. An-Nasai dan Ahmad). Shalat yang dilakukan dengan benar dan ikhlas, mampu membuat hati menjadi bahagia, jiwa menjadi damai, dan menghilangkan kegelisahan dalam hidup.

Ketiga: Shalat sebagai pengundang datangnya rezeki yang berkah

Allah SWT telah menjamin rezeki untuk seluruh makhluk-Nya, bahkan untuk binatang melata sekali pun. Allah SWT berfirman yang artinya: “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang menjamin rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” (QS. Hud [11]: 6).

Pada ayat di atas, Allah SWT telah memberikan jaminan kepada siapa pun bahwa selama dia hidup di dunia, maka dia pasti akan mendapatkan rezeki. Namun, Allah SWT tidak menjamin bahwa rezeki yang diberikan kepada kita adalah rezeki yang berkah, sehingga walaupun rezeki kita banyak, bisa jadi kita tetap termasuk orang yang rugi.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Munafiqun [63] ayat 9 yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.”


Bulan Rajab identik dengan bulan shalat. (Foto: Ist)
 


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network