HIKMAH JUMAT : Antara Aku, Puasa, Takwa, dan Bahagia

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Tradisi buka puasa di Arab Saudi. Ibadah puasa mengajarkan adanya kejujuran dan keikhlasan dalam pelaksanaannya. (Foto: Ist)

Terkait dengan ibadah puasa yang bersifat pribadi, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku’.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pada sisi yang lain, puasa itu sendiri diperintahkan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman agar menjadi orang yang bertakwa. Allah SWT berfirman yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 183).

Menurut Sayyid Quthb, ketakwaan dapat berperan sebagai penjaga hati manusia dari berbuat maksiat. Oleh karenanya, takwa adalah tujuan yang hendak dicapai oleh setiap orang yang beriman. Dengan ketakwaan inilah, seseorang dapat semakin merasakan kedekatan dengan Allah SWT.

Menurut jumhur ulama takwa adalah melaksanakan dengan sekuat tenaga segala perintah Allah dan Rasul-Nya, serta menjauhi segala larangan Allah dan rasul-Nya. Perintah Allah dan Rasul-Nya harus dilaksanakan dengan sekuat tenaga, sedangkan larangannya cukup dijauhi saja.

Jika kita baca kembali penjelasan di awal artikel ini, maka sejatinya takwa inilah yang menjadi syarat agar seseorang untuk dekat dengan Allah sehingga do’a-do’anya dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan demikian maka tidak dapat seseorang dekat dengan Allah tanpa hadirnya takwa.

Puasa Ramadhan adalah salah satu cara jitu yang Allah berikan kepada orang-orang beriman agar dia dapat menjadi orang bertakwa, dekat dengan Allah, dan dikabulkan do’a-do’anya apabila dia memohon kepada Allah SWT.

Bagi orang yang bertakwa, maka Allah akan memberikan hadiah yang luar biasa yang selama ini dicari-cari oleh seluruh manusia. Siang malam, tua muda, kaya miskin, pejabat rakyat, seluruhnya mencari hadiah itu. Sayangnya, hadiah itu akan Allah berikan hanya untuk orang yang bertakwa.

Hadiah yang dimaksud adalah kebahagiaan. Seluruh manusia pasti ingin meraih kebahagiaan. Namun sayang, jalan yang mereka tempuh bukanlah jalan ilahiah, sehingga kebahagiaan yang mereka dapatkan adalah kebahagiaan yang bersifat semu bahkan fatamorgana.

Hanya dengan takwalah seseorang akan mendapatkan kebahagiaan yang sejati. Karena takwa adalah jalan yang sudah dipilihkan oleh Allah SWT bagi siapa saja yang ingin meraih kebahagiaan yang hakiki.


Puasa Ramadhan adalah salah satu cara jitu yang Allah berikan kepada orang-orang beriman agar dia dapat menjadi orang bertakwa. (Foto: Ist)
 


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network