HIKMAH JUMAT : Tugas Mulia Seorang Ayah

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Dalam Islam, ayah adalah sosok yang berkedudukan tinggi dan mulia, sebanding dengan tugas berat yang harus diembannya. (Foto: Ist)

Begitulah perjuangan seorang ayah, tidak hanya secara lahiriah namun juga batiniah. Perjuangannya tidak hanya dapat dilihat oleh mata, bahkan ketika anak dan anggota keluarganya terlelap tidur, dia bangun di waktu dini hari kemudian dia langitkan do’a-do’anya.

Sementara itu, Luqman Al Hakim adalah seorang manusia biasa yang karena kebijakannya dalam mendidik anak, namanya diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur’an. Nasihat Luqman dikenal sebagai pola pendidikan karakter Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Luqman [31] ayat 12 – 18.

Luqman menanamkan nilai-nilai tauhid kepada anaknya di atas segala-galanya. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kemu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman [31]: 13).

Seorang ayah juga teladan yang baik bagi anak-anaknya. Hal ini ditegaskan oleh Baginda Rasulullah SAW dalam sabdanya yang artinya: "Tidak ada suatu pemberian yang diberikan oleh seorang ayah kepada anaknya yang lebih utama daripada pemberian budi pekerti yang baik.” (HR. At-Tirmidzi).

Namun demikian, seberapa besar pun sayangnya seorang ayah kepada anaknya, dia tetap harus bersikap adil. Ketika anaknya melakukan kesalahan dan merugikan orang lain, maka dia tidak boleh membela dengan membabi buta. Lihatlah sikap Baginda Rasulullah pada hadits berikut ini:

“Wahai manusia, sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah jika ada orang yang mulia (memiliki kedudukan) di antara mereka yang mencuri, maka mereka biarkan (tidak dihukum), namun jika yang mencuri adalah orang yang lemah (rakyat biasa), maka mereka menegakkan hukum atas orang tersebut. Demi Allah, sungguh jika Fatimah binti Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Terakhir, mari kita do’akan ayah kita semoga Allah senantiasa memberikan ampunan dan kasih sayang-Nya. Diberikan kesabaran dalam mendidik anak-anaknya, diberkahi segala usahanya. Terkhusus bagi ayah kita yang telah meninggalkan kita, semoga Allah menerima iman, Islam dan seluruh amal shalihnya, serta memaafkan segala kekhilafannya. Aamiin. (*)


Perjuangan seorang ayah tidak hanya dapat dilihat oleh mata, bahkan ketika anak dan anggota keluarga terlelap tidur, dia bangun di waktu dini hari kemudian dia langitkan do’a-do’anya. (Foto: Ist) 
 

Wallahu a’lam bish-shawab.

Editor : Syahrir Rasyid

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network