Menurut Waluyo, keluarga DS menerima kejadian ini sebagai musibah dan takdir. Pihak keluarga yang diwakili oleh kakak dan adik DS tidak berkenan untuk melakukan otopsi jenazah.
Berdasarkan keterangan keluarga, DS sebelumnya telah memberitahukan bahwa dia sedang sakit nyeri dada dan meminta untuk diantar ke depan gerbang BRIN. Padahal, DS sebelumnya berangkat ke Yogyakarta dalam rangka study tour.
"Keluarga langsung membawa pulang jenazah untuk dimakamkan secara layak dan membuat surat pernyataan terkait kejadian tersebut," tutup Waluyo.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait