Imigrasi Macet Gegara Pusat Data Nasional Down, Indonesia Rawan Serangan Siber

Vitrianda Hilba Siregar
Akibat Pusat Data Nasional (PDN) sejak Kamis (20/06/24) pukul 04.00 WIB down membuat layanan Imigrasi di Bandara Soekarno Hatta terganggu dan menggunakan cara manual. Foto: MPI

Tidak salah Infrastuktur PDN disebut sbg Pondasi percepatan implementasi SPDE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) yg dkcita2kan selama ini.

Bahkan pemilihan kawasan industri Deltamas sbg lokasi pertama pembangunan PDN itu  kabarnya juga telah melalui studi komprehensif utk jadi cloud computing area, area industri tingkat tinggi. Kalau ingat kasus KPU saat Pemilu kemarin yang sempat berbohong bahwa mereka terbukti pernah menggunakan Server Aliyun Co.Ltd milik Alibaba.com di Singapura, seharusnya PDN ini bisa menjadi solusinya juga dan tidak harus KPU secara memalukan berani berbohong dengan vulgar saat itu yang untungnya berhasil dibongkar di depan Sidang KIP (Komisi Informasi Pusat). Meski harusnya KPU dikenai tindakan pidana akibat kebohongan & tindakannya yang sangat berbahaya meletakkan data penting di Cloud server luar negeri.

Sebenarnya kalau melihat spec dan perencanaan awalnya, seharusnya PDN terbangun secara baik Hardware dan Software-nya dan tidak mudah down sebagaimana kasus kemarin, apalagi disebut oleh beberapa pihak "terkena serangan siber". Namun jangan lupa, Hardware dan Software sebagus apapun tidak akan berarti apa-apa tanpa Brainware yang mumpuni, baik ditingkat pelaksana dilapangan maupun policy maker-nya. Karena kalau sudah terdeteksi ada intruder mulai pukul 04.00 -dimana belum masuk peak time server tersebut,  seharusnya sudah bisa langsung diputuskan bagaimana defense strategy & contingency-plan-nya.

Apalagi terus terang saja sebenarnya saat ini Kemkominfo sedang "berperang" melawan 2 kejahatan besar yang sarat teknologi juga, yakni perjudian dan pornografi. Keduanya selain melibatkan uang yang sangat besar (baca: menggiurkan utk mempengaruhi policy), juga melibatkan mafia dalam dan luar negeri bahkan disebut-sebut oknum aparat yg mem-backing-inya. Dengan demikian tidak tertutup juga sinyalemen bahwa "Serangan Siber" kemarin bisa merupakan "shock therapy" sekaligus "test the water" dari mereka, meski tesis tsb perlu didukung digital forensic yg adekuat utk tidak disebut sebagai " HoaX" spt Ela elo itu.

Kesimpulannya, keberadaan PDN memang sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari menghadapi era Industry 4.0 bahkan Society 5.0 yang didalamnya meliputi implementasi SPBE termasuk sistem komputerisasi terpadu imigrasi yang sudah berjalan selama ini.

Indonesia mau tidak mau, cepat atau lambat harus bena-benar2 bersiap menghadapi serangan-serangan siber seperti ini sebagaimana perang Rusia vs Ukrania yang juga sangat tergantung kepada teknologi Siber. Kalau PDN mudah "down" seperti kemarin, apakah Kemkominfo juga hanya bisa Ela Elo alias Plonga Plongo lagi ...?

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network