HIKMAH JUMAT : Hijrah Kekinian

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Hijrah pada era perjuangan Baginda Rasulullah SAW beserta para sahabat sebuah solusi sekaligus strategi untuk membangun kekuatan Islam di kota Madinah. (Foto/Ilustrasi: Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan, Tangerang.

JUM'AT INI adalah hari Jum’at terakhir di tahun 1445 H. Ini artinya tahun baru 1446 H sudah di depan mata. Dalam hitungan kurang lebih 2x24 jam saja tahun 1445 H akan berlalu dan berganti dengan tahun baru 1446 H.

Setiap pergantian tahun Hijriyah, kita semua pasti akan teringat dengan sejarah hijrahnya Baginda Rasulullah SAW yang kemudian disusul oleh para sahabatnya dari Makkah ke Yatsrib atau Madinah sekarang.

Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa hijrah pada era perjuangan Baginda Rasulullah SAW beserta para sahabatnya merupakan sebuah solusi sekaligus strategi untuk membangun kekuatan Islam di kota Madinah. Hijrah seperti ini disebut hijrah makaniyah.

Secara bahasa, hijrah berarti meninggalkan, menjauhkan diri, dan berpindah tempat. Dengan kata lain, seseorang dikatakan berhijrah jika ada sesuatu yang ditinggalkan dan ada sesuatu yang dituju. Pertanyaannya adalah bagaimana memaknai hijrah versi kekinian?

Sebelum kita bahas makna hijrah versi kekinian, mari kita samakan persepsi kita terhadap kata kekinian. Kesamaan persepsi ini menjadi penting agar kita tidak terjebak dengan pikiran liar kita terkait dengan makna kekinian.

Kata kekinian sering kita jumpai dalam berbagai hal di seputar keseharian kita. Mungkin kita sering menjumpai kata-kata seperti minuman kekinian, makanan kekinian, hingga istilah kekinian yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekinian memiliki dua makna. Makna yang pertama, kekinian dimaknai sebagai keadaan kini atau sekarang. Makna yang kedua, kekinian dimaknai mengikuti perkembangan zaman.

Selanjutnya, mari kita simak sabda Baginda Rasulullah SAW: “Seorang muslim adalah seseorang yang menghindari menyakiti muslim lainnya dengan lidah dan tangannya. Sedangkan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah SWT.” (HR. Bukhari dan Muslim)


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto: Ist)
 


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network