Suku Kreung, Kamboja
Para orangtua Suku Kreung di Kamboja sengaja membuatkan gubuk bambu yang berlokasi jauh dari kediamannya. Gubuk tersebut dinamai gubuk cinta dan digunakan oleh anak perempuan untuk bersosialisasi dan bereksperimen, termasuk dalam berhubungan seksual. Biasanya, gubuk cinta dibuat saat si anak berusia remaja, tepatnya sekitar 15 tahun.
Bagi Suku Kreung, seks bebas sebelum menikah adalah hal biasa dan dapat diterima. Hal tersebut dianggap sebagai sebuah usaha untuk mencari calon suami bagi remaja perempuan. Sementara itu, anak laki-laki Suku Kreung juga ditanamkan sifat tidak agresif ketika menerima undangan dari pihak perempuan. Sebab, perilaku hormat dan menghargai perempuan tersebut akan mempengaruhi keturunan keluarga dan citra keluarga mereka. (*)
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait