
BANDUNG, iNewsSerpong.id -- Priguna Anugerah (31) pelaku dalam kasus dugaan kekerasan seksual yang terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung tidak spontanitas.
Polisi menduga kuat bahwa tersangka mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi itu, sudah merencanakan aksinya sejak awal dengan modus memeriksa darah korban untuk keperluan medis.
Direktur Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Surawan menyebut, pelaku sengaja memanfaatkan situasi darurat di mana ayah korban dalam kondisi kritis untuk melancarkan aksinya.
Lakukan Transfusi Darah
“Pelaku berdalih akan melakukan transfusi darah karena ayah korban berada dalam kondisi kritis. Anak korban tidak mengetahui maksud sebenarnya dan menurut saja saat dibawa ke ruang yang baru,” ungkap Surawan, Rabu (9/4/2025).
Menurut Surawan, ruangan tempat kejadian berada di lantai 7 Gedung MCHC, yang sebenarnya belum digunakan dan direncanakan untuk ruang operasi khusus perempuan.
“Ruangan itu memang belum dipakai, jadi tidak banyak orang tahu. Ini dimanfaatkan oleh pelaku,” jelasnya.
Polisi juga mengonfirmasi bahwa saat kejadian, pelaku membawa alat kontrasepsi. “Ya, ditemukan kondom. Artinya, pelaku sudah berniat sejak awal,” tegasnya.
Dalam pengembangan kasus, penyidik juga tengah melakukan uji DNA terhadap sampel sperma yang ditemukan pada tubuh korban, serta alat kontrasepsi yang digunakan.
“Sperma sudah dibekukan dan akan diuji DNA-nya. Kita cocokkan dengan DNA pelaku dan korban,” terang Surawan.
Polda Jabar juga sedang menyelidiki informasi lain yang menyebutkan bahwa ditemukan lebih dari satu jenis sperma dalam tubuh korban. Meski belum dapat dipastikan, Surawan menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti hal itu secara serius.
“Kalau betul, tentu akan jadi bahan penyelidikan penting. Tapi sementara ini masih kami uji,” ujarnya.
Editor : Syahrir Rasyid
Artikel Terkait