Ancaman Tersembunyi di Balik Game Online Roblox, Banyak Anak Kecanduan

Annastasya Rizqa
Game Roblox yang digandrungi anak-anak disebut-sebut memicu kekhawatiran akibat potensi dampak negatif yang tersembunyi di balik tampilannya yang menarik. (Foto: Roblox)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Game online Roblox sangat disukai anak-anak. Namun, game virtual ini menimbulkan kekhawatiran karena potensi dampak negatif sulit untuk dihindari.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengungkapkan keprihatinan terkait banyaknya anak-anak yang kecanduan bermain Roblox.

Dia menilai permainan ini berisiko bagi anak-anak karena mengandung banyak unsur kekerasan.

Antara Dunia Maya dan Realitas

Menurut Abdul Mu'ti, daya imajinasi anak yang masih berkembang membuat mereka kesulitan membedakan antara dunia maya dan realitas.

“Anak-anak belum memiliki tingkat intelektualitas yang cukup untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang rekayasa. Hal ini bisa berbahaya bagi mereka di kehidupan nyata,” ujarnya.

Apa Itu Roblox?


Mengutip The Guardian, Roblox adalah platform permainan daring 3D yang memungkinkan pengguna untuk menciptakan dan memainkan game interaktif.

Semua game dalam Roblox dirancang menggunakan alat bernama Roblox Studio dan diprogram dengan bahasa pemrograman Lua.

Game-game di dalamnya mencakup beragam tema, seperti petualangan, simulasi, peran (roleplay), balapan, horor, dan edukasi.

Sebagian besar dapat diakses secara gratis, meskipun terdapat fitur premium yang memerlukan mata uang virtual, Robux.

Selain itu, Roblox bersifat multiplayer, sehingga pemain dapat terhubung dengan teman secara online dan bermain bersama dalam waktu nyata.

Dilarang di Sejumlah Negara


Popularitas Roblox juga menimbulkan kontroversi. Game ini telah disalahgunakan oleh oknum yang memanfaatkan celah keamanan untuk melakukan kejahatan.

Pada Agustus lalu, Turki resmi melarang Roblox akibat konten yang dianggap dapat mengarah pada eksploitasi anak.

Di Inggris, organisasi keamanan digital Internet Matters melaporkan adanya game berjudul “Hotline” yang mengandung unsur kekerasan di mana pemain diarahkan untuk saling menyerang dengan senjata.

Sementara itu, di Indonesia, tren bermain Roblox terus meningkat di kalangan anak-anak.

Kekhawatiran orang tua pun semakin meningkat mengingat banyak anak yang menunjukkan kecanduan dan perubahan perilaku akibat paparan konten kekerasan dalam game tersebut.

Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network