HIKMAH JUMAT : Riya’ dan Bahayanya

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si.
Riya’ adalah penyakit hati yang membahayakan amal ibadah. (Foto: Ist)

Penulis: Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma; Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina; Ketua PCM Pagedangan, Tangerang

SETIAP AMAL ibadah dalam Islam harus dilandasi niat ikhlas semata-mata karena Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun, tak sedikit di antara kita yang sering tergoda untuk mencari pengakuan dan pujian dari orang lain. Inilah yang disebut dengan riya’.

Secara bahasa, riya’ berasal dari kata ra’a–yura’i yang berarti memperlihatkan.
Dalam istilah syariat, riya’ adalah melakukan suatu amal ibadah agar dilihat manusia dan memperoleh pujian, bukan semata mengharap ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa riya’ adalah keinginan seseorang agar kedudukannya terangkat di hati manusia dengan memperlihatkan amal baiknya. Dia akan merasa kecewa jika amal baik yang dilakukannya tidak mendapatkan sanjungan atau pujian dari orang lain.

Baginda Rasulullah SAW bahkan menyebut riya’ sebagai syirik kecil, sebab ia menjadikan manusia berharap kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam amal ibadahnya. Karena itu, setiap muslim wajib berhati-hati terhadap penyakit hati ini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan ancaman keras kepada orang-orang yang beramal dengan riya’ melalui firman-Nya yang artinya: “Maka celakalah orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat riya.” (QS. Al-Ma’un [107]: 4-6).

Pada ayat yang lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan bahwa ikhlas adalah syarat utama diterimanya amal: “Padahal mereka tidak diperintah kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama…” (QS. Al-Bayyinah [98]: 5).

Sementara itu, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil.” Para sahabat bertanya, “Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu riya.” (HR. Ahmad).

Riya’ adalah penyakit hati yang membahayakan amal ibadah. Riya’ dapat menggugurkan pahala, termasuk syirik kecil, dan dapat membuat amal tidak bernilai di sisi Allah. Terkait bahaya riya’ ini Abu Hurairah RA mengisahkan tentang tiga orang ahli ibadah.


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)
 


Editor : Syahrir Rasyid

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network