Bukan Sekadar Hemat Thrifting Jadi Gaya Hidup Berkelanjutan Andalan Gen Z, Benarkah?

Vitrianda Hilba Siregar
Bagi Gen Z, thrifting telah bertransformasi menjadi sebuah pernyataan life style yang mendukung prinsip keberlanjutan (sustainability) dan fashion yang unik. Foto: Freepik

JAKARTA, iNewsSerpong.id – Aktivitas berburu pakaian bekas layak pakai, atau yang dikenal sebagai thrifting, kini bukan hanya lagi tentang mencari barang murah. Bagi generasi muda, khususnya Generasi Z (Gen Z), thrifting telah bertransformasi menjadi sebuah pernyataan life style yang mendukung prinsip keberlanjutan (sustainability) dan fashion yang unik.

Tren ini viral seiring meningkatnya kesadaran akan dampak buruk industri fast fashion terhadap lingkungan.

Misi Lingkungan Dibalik Lemari

Menurut berbagai survei tren konsumen, sekitar 67 persen konsumen muda (Milenial dan Gen Z) kini secara aktif mempertimbangkan aspek lingkungan saat berbelanja pakaian. Thrifting menawarkan solusi langsung:

Mengurangi Limbah Tekstil: Dengan membeli pakaian bekas, Gen Z secara langsung mengurangi volume limbah tekstil yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Industri fashion global dikenal sebagai salah satu penyumbang polusi terbesar.

Hemat Sumber Daya Alam: Pembelian barang thrifting juga membantu menghemat sumber daya alam. Sebagai contoh, untuk memproduksi satu t-shirt baru diperlukan ribuan liter air. Dengan thrifting, Gen Z mengklaim telah berkontribusi menghemat sumber daya ini.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network