TANGERANG RAYA, iNewsSerpong.id - Tak berlebihan menyebut seorang pria bernama Agus Suparman sebagai legenda hidup Persita Tangerang. Karier Agus Suparman pada klub bola kebanggaan warga Tangerang itu masuk dalam kategori paripurna.
Agus Suparman ketika masih berusia muda belia bergabung dengan Persita Tangerang pada era 1980-an. Karena prestasinya terus moncer, pria asli warga Tangerang ini dipercayakan sebagai kapten Persita Tangerang pada era Ligina 1994/1995.
Untuk mengetahui lebih jauh simak Podcast iNewSerpong dengan Agus Suparman, klik link di laman ini.
Kehebatannya mengocek bola membuat Agus Suparman disebut sebagai pemain haus gol. Menyandang gelar yang membanggakan itu tak menjadikan Agus Suparman lupa diri. Menurutnya, itu penilaian masyarakat. "Itu bukan klaim saya," imbuhnya.
Persita Jauh Lebih Bagus
Lalu, pada Indonesia Super League (ISL) musim 2008/2009 tampil sebagai pelatih tim Pendekar Cisadane nama lain dari Persita Tangerang. Jadi perjalanan karier Agus Suparman di Persita memang sulit ditandingi. Meski pada kompetisi ISL waktu itu Persita belum bisa tampil lebih maksimal. Agus merendah,"Kemampuan saya sebagai pelatih masih harus diasah," tegasnya.
Di mata Agus Suparman yang berjaya pada era perserikatan dan liga menilai, kondisi Persita Tangerang jauh lebih bagus dibanding pada zamannya. Baik dari sisi infrastruktur maupun secara finansial. Begitupula fans yang semakin tertib.
Karena itu, Agus optimistis tim Pendekar Cisadane bisa melaju dikompetisi Liga 1 musim 2022/2023 yang sedang berlangsung. Dalalm ajang sepakbola nasional yang bergengsi itu, Persita Tangerang menargetkan masuk dalam tujuh besar.
"Melihat kondisi Persita yang lebih banyak menang sejak liga 1 bergulir, saya optimistis target yang dipatok manajemen tidak sulit terealisasi," imbuhnya.
Kini, legenda hidup Persita Tangerang itu sibuk sebagai pegawai negeri sipil di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang. Walau demikian bukan berarti tidak mengakrabi lagi sikulit bundar, Agus Suparman mengaku masih main bola pada ssat libur.
"Main bola Sabtu-Minggu sama teman-teman seangkatan dulu dan selebihnya lebih banyak bersama keluarga," tuturnya. (*)
Editor : Syahrir Rasyid