JAKARTA, iNewsSerpong.id – Penasaran Berapa harga tanah di Penajam Paser utara? Banyak orang ingin tahu seiring dengan pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Bagi mereka yang ingin berinvestasi properti, kesempatan untuk mengembangkan investasi lahan di wilayah ini sangat terbuka lebar
Berdasarkan Indonesia Property Survey 2022 yang dilakukan Knight Frank Indonesia, sebanyak 16 % responden menyatakan bahwa Penajam Paser Utara sebagai calon Ibu Kota Negara (IKN) menjadi salah satu kota potensial untuk investasi properti. Tak menutup kemungkinan, wilayah ini akan menjadi wilayah yang diburu para investor dalam 3-5 tahun mendatang.
Lantas, berapakah harga tanah di Penajam Paser Utara? Simak ulasan lengkapnya dalam penjelasan IDXChannel berikut ini
Harga Tanah di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur
Penajam Paser Utara merupakan kabupaten baru di Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Pasir. Wilayah ini terletak sekitar 170 KM dari Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur. Kabupaten ini terdiri dari empat kecamatan antara lain Penajam, Waru, Babulu, dan Sepaku. Penajam paser Utara adalah kabupaten ke-13 di Provinsi Kalimantan Timur.
BACA JUGA:
KEJAR TARGET PEMBANGUNAN IKN NUSANTARA (14/06/2022)
Kabupaten ini memiliki luas mencapai 3.300 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sebanyak 159.000 jiwa. Artinya, masih banyak lahan luas tersisa yang bisa dimanfaatkan dan dikembangkan di wilayah ini. Ketersediaan lahan ini juga menjadi salah satu faktor yang menentukan harga tanah di wilayah ini.
Jika dibandingkan dengan wilayah Jakarta, ini tentu jauh lebih luas. Jakarta hanya memiliki luas sekitar 661 kilometer persegi yang dihuni hampir mencapai 10 juta orang. Semakin sedikit lahan yang tersedia di kota besar ini. Tak heran jika harga tanah dan rumah di Jakarta sangat tinggi.
Berdasarkan data dari laman penjualan properti online Rumah123, ada sejumlah properti di Penajam Paser Utara yang telah mulai dipasarkan. Lahan dan properti ini tersebar di beberapa kecamatan seperti Penajam, Babulu, Sepaku, dan Waru.
Editor : A.R Bacho