get app
inews
Aa Read Next : Pembina Ganjarist Kabupaten Tangerang Ananta Wahana, Gelar Kurban di Padepokan Kebangsaan

HIKMAH JUMAT : Makna dan Hikmah Ibadah Kurban

Jum'at, 08 Juli 2022 | 06:00 WIB
header img
Bagi ummat Islam yang memiliki kemampuan untuk berkurban, disunnahkan bahkan diwajibkan untuk berkurban. (Foto : Ist)

Penulis : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina)

IDUL ADHA sudah di depan mata. Ummat Islam seluruh dunia merayakan suka cita idul adha dengan melaksanakan shalat sunnah berjamaah di tanah lapang atau di masjid.

Setelah shalat usai, maka ibadah selanjutnya adalah melaksanakan prosesi pemotongan hewan kurban. Oleh karenanya, idul adha juga dikenal sebagai idul kurban.   

Begitulah aktivitas tahunan yang rutin dilaksanakan oleh ummat Islam setiap Idul adha atau Idul kurban tiba. Tak banyak dari ummat Islam yang mencoba merenungi makna dan hikmah di balik ibadah kurban sesungguhnya.

Kurban adalah bahasa serapan dari bahasa Arab. Kata dasarnya adalah Qariba – yaqrabu – qurbanan yang artinya adalah dekat, yakni mendekatkan diri atau sesuatu yang dekat.

Oleh karena itu, definisi asal dari kata kurban adalah setiap bentuk ketaatan yang dilakukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, dalam konteks idul adha, definisi kurban identik dengan menyembelih hewan ternak tertentu yang halal pada hari raya idul adha.

Adapun, makna dan hikmah dari ibadah kurban di antaranya:

1. Pengorbanan dan keikhlasan.

Ibadah kurban mengandung makna dan hikmah terkait dengan pengorbanan dan keikhlasan yang patut diteladani dari Nabi Ibrahim A.S. dan Nabi Ismail A.S. Tauladan ini dapat kita pelajari dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 102 yang artinya:

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” Ia (Ismail) menjawab: “Wahai ayahku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, in syaa Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Nabi Ibrahim A.S dan Nabi Ismail A.S benar-benar berserah diri kepada Allah SWT. Karena itulah, tatkala Nabi Ismail A.S akan disembelih, kemudian Allah SWT menggantinya dengan seekor sembelihan yang besar. Allah memberikan kisah tauladan ini dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 103 -  107.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut