Sedangkan, induk usaha HATM, PT Habco Primatama sudah berdiri sejak 1991 dan telah mengembangkan usaha pengangkutan kapal laut dari hulu ke hilirnya. Layanan Habco Group memiliki fokus pada logistik maritim yang termasuk namun tidak terbatas pada kapal tongkang, stevedoring, floating crane, docking, dan galangan kapal.
Siap melantai di publik, Habco Trans juga telah meraup dana segar sebanyak Rp179 miliar dari investor publik, setelah menetapkan harga penawaran umum pemegang saham di Rp160 per lembarnya. Total IPO termasuk Konversi Hutang dan Program ESA mencapai Rp224 miliar.
Adapun hasil penawaran umum perdana saham tersebut telah terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribe sebanyak 57,26 kali, yang menandakan antusiasme investor publik pada HATM.
Seluruh dana segar yang diperoleh dari IPO saham akan digunakan HATM untuk membeli armada kapal bulk carrier baru, dikarenakan permintaan pasar yang sedang tinggi khususnya di industri rantai pasokan energi.
Lebih lanjut, HATM bersama dengan PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) bekerja sama dalam pengangkutan pasokan batubara ke beberapa PLTU di Indonesia guna mendukung ketersediaan listrik di berbagai daerah. HATM juga telah melayani transportasi untuk pabrik nikel milik Tsingshan Group yang beroperasi di Indonesia. (*)
Editor : A.R Bacho