JAKARTA,iNewsSerpong.id- Bursa Efek Indonesia mencatat calon emiten yang akan listing di pasar modal Indonesia. PT Maxindo Karya Anugerah Tbk melakukan penawaran perdana saham sebanyak 1 miliar saham atau 10,41% dari total modal disetor dan ditempatkan.
Secara rinci, sebanyak 450 juta saham merupakan saham biasa atas nama yang seluruhnya terdiri dari saham baru dan dikeluarkan dari portepel perseroan.
Sementara, 550 juta saham lainnya merupakan saham biasa atas nama milik KNP sebagai pemegang saham penjual atau saham divestasi.
Melansir prospektus yang dirilis, Senin (22/5/2023), perseroan menetapkan harga penawaran awal sebesar Rp100-Rp110 per saham. Dengan harga tersebut, perusahaan yang bergerak di bidang logistik ini mengincar dana segar sebesar Rp100 miliar hingga Rp110 miliar.
Perseroan juga akan menerbitkan sebanyak 1 miliar Waran Seri I atau 10,92% dari total jumlah saham ditempatkan atau disetor penuh. Waran Seri I ini dapat dilaksanakan enam bulan sejak diterbitkan, hingga 18 bulan berikutnya, yakni mulai 11 Desember 2023 hingga 10 Juni 2025 dengan harga pelaksanaan Rp100.
Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Modal kerja yang dimaksud adalah untuk pembelian bahan baku, baik bahan baku langsung maupun bahan baku pembantu, upah tenaga kerja, biaya penjualan dan pemasaran, biaya perawatan dan utilitas serta biaya untuk keperluan kantor.
Maxindo Karya Anugerah dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode MAXI pada 12 Juni 2023. Saat ini, perseroan telah memulai masa penawaran awal atau bookbuilding yang akan berlangsung hingga 24 Mei 2023.
Sementara, tanggal efektif diperkirakan akan didapat pada 31 Mei 2023. Kemudian, masa penawaran umum akan digelar pada 6 hingga 8 Juni 2023.
Lalu, tanggal penjatahan dan distribusi secara elektronik akan berlangsung pada 8 dan 9 Juni 2023. Dalam IPO ini, perseroan menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.
Maxindo Karya Anugerah atau Maxindo merupakan produsen makanan ringan yang berbasis di Indonesia, yang bergerak di bidang makanan ringan berbahan dasar akar tropis. Maxindo pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1977, dan memulai sebagai perusahaan bisnis rumahan di Wilayah Bogor, Jawa Barat.
Sebelumnya, Maxindo fokus memproduksi kerupuk singkong mentah dengan menggunakan resep bahan rahasia saat pertama kali didirikan. Dengan perkembangan teknologi yang inovatif didukung dengan permintaan pasar yang kuat, pada tahun 2006 berinovasi dan mulai memproduksi lini produk keripik goreng.(*)
Editor : A.R Bacho