Kendati pasar motor domestik belum pulih seperti sebelum pandemi pada 2019 yang mencapai 6,4 juta unit, menurut Sigit, kemampuan pemerintah mengendalikan Covid-19 dan dampaknya, ditambah vaksinasi yang semakin meluas mendorong meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.
Kondisi ini diharapkan menjadi daya dorong untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, sehingga berdampak positif ke daya beli masyarakat.
”Tahun depan kami tetap memiliki tantangan terutama untuk mengelola dampak kenaikan PPN 11 persen yang berpotensi menaikkan harga jual. Selain itu, kami harapkan harga komoditi juga bisa kondusif,” ujar Sigit.
AISI memperkirakan tren kenaikan positif di pasar domestik ini juga terjadi di pasar ekspor produsen sepeda motor anggota AISI. Asosiasi memprediksi permintaan sepeda motor baru dari luar negeri akan meningkat 15-20 persen dibandingkan tahun ini.
Selain membaiknya ekonomi di negara tujuan ekspor, sepeda motor produksi dalam negeri semakin kompetitif menjadi faktor penting dalam mendongkrak permintaan pasar ekspor ini.
”Kami harapkan ekspor tahun ini bisa menyamai angka 2019 sebelum pandemi, yaitu sekitar 800.000 unit. Tentu ini akan memperkuat kontribusi industri sepeda motor terhadap devisa negara,” kata Sigit.(*)
Editor : Syahrir Rasyid