Sementara anak usahanya, yakni SMBC, merupakan salah satu bank terbesar di Jepang yang jaringan usahanya tersebar hingga Australia, Kanada, Brasil, dan Indonesia. Perusahaan ini bergerak di bidang usaha leasing, sekuritas, kartu kredit, sekuritisasi KPR, dan bisnis kredit lainnya.
Selain itu, SMBC mempunyai beberapa anak perusahaan lain, seperti PT Nikko Securities Indonesia, PT SBCS Indonesia, dan PT Sumitomo Mitsui Finance and Leasing Indonesia (SMFL).
Berdasarkan situs resmi perusahaan, SMFL memegang 85 persen dari saham perusahaan. Sementara PT Bank BTPN memiliki saham di SMFL sebesar 9 persen. Sedangkan 6 persennya dimiliki oleh PT Sumitomo Indonesia.
Adapun bank asal Indonesia, yakni emiten bank PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) turut dikendalikan oleh SMBC. Sebagaimana dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), kepemilikan saham oleh SMBC di emiten ini per Senin (22/8) mencapai 92,43 persen.
Bank BTPN sendiri merupkan bank devisa hasil penggabungan usaha perusahaan dengan SMBC Indonesia. Bank ini berfokus melayani segmen pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), hingga segmen consuming classserta korporasi.
Selain Panin Bank, SMFG Berencana Akuisisi Home Credit
Tak hanya berencana mengakuisisi Panin Bank, SMFG juga dikabarkan tengah menjajaki akuisisi aset Home Credit di Asia Tenggara dan India. Adapun bank asal Jepang ini kembali bersaing dengan kompetitornya yakni MUFG dalam mengakuisisi perusahaan pemberi pinjaman ini.
Akuisisi aset Home Credit di Asia Tenggara dan India tersebut senilai USD2,5 miliar atau sekitar Rp35,7 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.296/dolar).
Menurut sumber anonim, pemilik Home Credit sedang mengincar valuasi sebesar USD2 miliar-USD2,5 miliar untuk bisnisnya yang berada di Indonesia, Vietnam, Filipina, dan India. Kendati demikian, belum ada keterangan lebih lanjut di tengah keputusan perusahaan untuk melakukan transaksi.
Home Credit merupakan bisnis yang bergerak di bidang keuangan milik miliarder asal Ceko, Petr Kellner. Perusahaan ini didirikan pada 1997 dan sudah beroperasi di sembilan negara di Asia hingga Eropa tengah dan timur.
Adapun, tak hanya berfokus di bidang keuangan, Kellner juga memperluas bisnisnya di bidang keuangan, telekomunikasi, manufaktur, media, serta bioteknologi.
Periset: Melati Kristina
Editor : A.R Bacho