YOGYAKARTA, iNews.id – Guguran lava pijar kembali muncul dari Gunung Merapi, sepanjang dini hari sampai dengan pagi ini.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi 35 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur mencapai 2.000 meter.
“Teramati terjadi 35 kali guguran lava pijar sejauh 2.000 meter ke arah barat daya,” kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam keterangan persnya, Senin (15/11/2021).
Hanik mengatakan dalam periode ini juga terjadi 57 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-19 mm selama 20,6-141,4 detik.
Sedangkan gempa embusan terjadi tujuh kali dengan amplitudo 2-5 mm selama 15,6-30,9 detik. Gempa fase banyak tercatat 25 kali dengan dengan amplitudo 2-5 mm selama 6,4-10,9 detik.
“Pada ini asap berwarna putih juga terpantau keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 300-400 meter di atas puncak,” katanya.
Sementara pada periode pengamatan Minggu (14/11) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 20 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta