JAKARTA, iNewsSerpong.id - Jagad maya beberapa hari terakhir dihebohkan rumor soal penggulingan Presiden China Xi Jinping disertai penahanannya oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Sulit untuk mengonfirmasi kebenarannya, tak ada satu pun pejabat China yang memberikan penjelasan, sementara di sisi lain kondisi di Ibu Kota Beijing berjalan normal.
Lantas dari mana asal muasal spekulasi mengenai kudeta militer serta penahanan Xi Jinping? Ini bermula dari teka-teki pembatalan lebih dari 9.000 penerbangan di seluruh China dalam 4 hari terakhir. Bukan hanya itu, perjalanan bus dan kereta api di sekitar Beijing juga dihentikan. Kemudian muncul video yang belum terverifikasi soal kendaraan militer sepanjang 80 km yang dalam perjalanan menuju Beijing.
Spekulasi soal kudeta bertambah menyusul ketidakhadiran Xi Jinping di acara-acara penting beberapa hari terakhir.
Presiden terakhir terlihat di publik saat menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan. KTT yang juga dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin itu berakhir pada 16 September.
Setelah itu banyak pengamat terkejut Xi tidak hadir dalam acara Seminar Pertahanan Nasional dan Reformasi Militer China. Posisi Xi digantikan oleh Jenderal PLA yang pernah ditangkap karena memberontak, Li Qiaoming.
“Li Qiaoming, mantan komandan Komando Armada Utara yang sebelumnya diberhentikan karena dilaporkan terlibat dalam “pemberontakan”, tampil menonjol dan dalam foto duduk di barisan depan acara, di sebelah Liu Zhenli, komandan Tentara Komunis China,” kata pengamat politik China, Liu Fangli dan Liang Xin.
Editor : Syahrir Rasyid