Untungnya, Ronny yang pernah menjadi pemain bola di masa mudanya memiliki pendamping hidup yang selalu menginspirasinya. Sang istri dengan bijak menenangkan, “Silakan pilih sesuai suara hati. Semua pekerjaan akan membuahkan hasil sepanjang dilakukan dengan fokus,” arahnya. Setelah mendapat pencerahan dari belahan hati, Ronny pun mantap membuka bisnis baru.
Maka dimulailah hidup baru. Dari orang yang setiap bulan menerima gaji kini giliran yang memberi gaji. Tidak hanya itu, dengan jumlah karyawan yang terbatas dia pun turun tangan. “Bayangkan sudah puluhan tahun tak pernah mencuci gelas dan piring terpaksa harus dilakoni lagi,” paparnya.
Jangan bayangkan, bisnis warung kopi yang sudah berjalan empat tahun lebih itu langsung berjalan mulus. Ketika bisnis ini sudah mulai berlayar pembeli pun sudah mulai datang meski masih dihitung jari.
Hari-hari pertama, hasil penjualan baru sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu bahkan suatu hari sama sekali tanpa pembeli. “Yang terbayang bagaimana membayar gaji karyawan,’’ tutur Ronny dengan suara lirih.
Kembali lagi sang istri tampil sebagai pahlawan. Ronny tak bisa menutupi kekecewaannya disaat tidak mendapat seorang pembeli pun. “Berbisnis memang begitu. Kadang ramai dan kadang sepi. Makanya tidak boleh menyerah,” demikian sang istri yang pernah berkarir di Tupperware menyemangati suaminya.
Ronny Tungari harus fokus (Foto : Warkop TBK)
Ibaratnya, api yang sudah mulai meredup dalam tubuh Ronny kembali berkobar. Semangat pantang mundur menakhodai Warkop TBK menyala terang lagi. Istri Ronny tidak sekadar menyemangati tetapi juga menunjukkan bahwa pria yang berasal dari Kota Daeng, Makassar punya karakter mudah berteman. Nah, karakter itu cocok untuk bisnis warung kopi.
Nasehat itu kemudian menjadi ciri khas Warkop TBK. Setiap pembeli yang datang apalagi pelanggan pasti sang owner ikut nimbrung di meja, entah tiga hingga lima menit. “Tema pembicaraan apa saja , mulai dari politik, mobil hingga peristiwa aktual yang terjadi,” jelasnya. Bahkan lebih jauh sekadar menemani pembeli, Ronny juga menghubungkan antara pengunjung yang satu dengan lainnya.
Editor : Syahrir Rasyid