Apakah itu resep cespleng untuk meramaikan bisnisnya, sehingga pembeli datang berulang dan berulang lagi lalu menjadi pelanggannya? Pria penggemar otomotif ini, hanya tersenyum simpul. “Ah itu cuma bagian dari kebiasaan saya,” ucapnya merendah.
Kunci sukses memang tidak hanya pada keramahan sang pemilik tapi juga fokus pada usaha. Yang pasti, Ronny sudah mengubah adagium bisnis, yakni “pelanggan adalah raja menjadi pelanggan adalah teman”. Para pelanggan TBK datang dari berbagai kalangan.
Ceruk Pasar Serpong
Ronny termasuk orang yang berani mengambil risiko. Bayangkan memulai bisnis dari sesuatu yang tidak dipahami. Tidak hanya itu, pilihan bisnisnya pun sangat spesifik Warkop dengan menu minuman dan makanan ala Makassar.
Namun, pria yang selalu tampil necis itu bukan tanpa pertimbangan yang matang. Dia sudah mempelajari ceruk pasar Serpong sangat luas. Ibaratnya, apa pun yang ditawarkan pasti ada pembelinya. Selain itu, Ronny paham betul tidak sedikit warga Serpong asal Sulawesi Selatan (Sulsel) di daerah ini.
Menariknya, saat ini pengunjung Warkop TBK tidak hanya sebatas komunitas warga Sulsel. Menu yang disajikan dengan rasa pengobat rindu lidah Makassar juga dikinikmati di luar komunitas yang dikenal penikmat makanan enak.
Berkunjung ke Warkop TBK, bisa menikamati kopi Makassar yang sangat khas, pahit tapi bikin nagih, kue Jalangkote, Nyuk Nyang (bakso ala Makassar), dan nasi campur yang super nikmat. Ronny mengaku barang dasar minuman dan makanan yang dijual langsung didatangkan dari Makassar.
Ronny Tungari bersama istri. (Foto : Warkop TBK)
Sukses Warkop TBK bukan sekadar karena ketepatan Ronny memilih ceruk pasar Serpong. Tidak bisa dilepas dari peran istri yang terus menyemangati untuk fokus pada bisnis Warkopnya. "Saya ingin mengucapkan terima kasih khusus kepada istri dengan setia mendampingi untuk membesarkan Warkop TBK," ucap Ronny.
Tidak bisa dipungkiri dibalik kesuksesan selalu ada orang dekat yang setia mendampingi. (*)
Editor : Syahrir Rasyid