Para politisi oposisi berpendapat rencana itu akan meningkatkan emisi di seluruh dunia dengan memindahkan pertanian ke negara lain yang kurang efisien dalam membuat makanan.
Namun Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan retribusi itu akan meningkatkan sektor peternakan Selandia Baru karena semua uang akan digunakan untuk teknologi baru, penelitian industri, dan pembayaran insentif bagi peternak.
“Peternak Selandia Baru akan menjadi yang pertama di dunia untuk mengurangi emisi peternakan, memposisikan pasar ekspor terbesar kami untuk keunggulan kompetitif yang membawa dunia semakin cerdas tentang asal makanan mereka,” kata Ardern.
Industri peternakan Selandia Baru sangat penting bagi perekonomiannya tetapi menyumbang sekitar setengah dari emisi gas rumah kaca negara itu.
Hanya ada sekitar 5 juta orang di negara kepulauan Pasifik tersebut, tetapi sekitar 10 juta sapi dan sapi perah dan 26 juta domba diternakkan di sana.
Rencana "nol bersih" pemerintah Selandia Baru mencakup janji untuk mengurangi emisi metana dari hewan ternak sebesar 10 persen pada tahun 2030 dan hingga 47 persen pada tahun 2050.
(*)
Editor : Syahrir Rasyid