DEPOK, iNewsSerpong.id - Peta industri media telah berubah dengan cepat di luar prediksi sebelumnya. Perubahan itu semakin drastis menyusul terjadinya pandemi Covid-19 yang dimulai awal 2020.
Tengok saja, aktivitas menonton televisi, mendengar radio dan membaca koran menurun tajam. "Sebaliknya, aktivitas penggunaan online atau melalui internet terus meningkat," ungkap Pemimpin Redaksi iNewsSerpong, Syahrir Rasyid.
Konsumsi Media Konvensional
Lebih jauh, Syahrir Rasyid yang menjadi narasumber pada Kuliah Umum mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Rabu (12/10/2022), mengungkapkan sebuah data pergeseran konsumsi media konvensional dalam satu dekade terakhir dari 2011 hingga 2021.
Narasumber kedua, Nanda Saputri selaku SEO Specialist. Nanda Saputri yang juga seorang alumni dari PNJ secara gamblang membeberkan dampak dari perubahan industri media, yakni hadirnya berbagai lowongan kerja baru. Mulai dari SEO Writer, Content Marketer, Socmed Specialist, dan Content Distribution Coordinator. Bertindak sebagai moderator Djony Herfan dari PNJ.
Dari data pergesaeran konsumsi media itu terungkap, konsumsi media cetak turun sekitar 50%, media televisi sekitar 24%, radio sebanyak 19%. Di sisi lain, konsumsi media berbasis desktop meningkat sebesar 20%.
Sementara itu, konsumsi media berbasis seluler naik sebesar 460% lebih. Demikian data publikasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dikutip dari bandwith, record, and risky time 2021.
Menyikapi perkembangan industri media tersebut, Sekretaris Jurusan Grafika dan Penerbitan PNJ, Mohammad Fauzy, menyatakan perubahan peta industri media juga menjadi tantangan bagi dunia pendidikan.
"Ini tantangan bagi kami yang bergerak di dunia pendidikan yang terkait langsung dengan industri media. Kita harus beradaptasi dengan perkembangan zaman yang begitu cepat," ungkp Fauzy saat memberi sambutan pada pembukaan Kuliah Umum mahasiswa PNJ yang diikuti ratusan peserta baik offline maupun online.
Suara senada juga diungkapkan Syahrir Rasyid bahwa dunia pendidikan harus berbenah menghadapi perubahan peta industri media. Teori-teori jurnalistik harus dirumuskan ulang. Implementasi pelajaran dari bangku kuliah harus lebih membumi.
"Dan, program bidang studi terkait industri media harus lebih fokus," jelas pendiri iNewsSerpong.id di depan peserta Kuliah Umum yang bertajuk, "Tantangan Media Industri Digital Terhadap Dunia Pendidikan".
Aktivitas menonton televisi, mendengar radio dan membaca koran menurun tajam. Sebaliknya, penggunaan online atau melalui internet terus meningkat. (Foto : iNewsSerpong)
Editor : Syahrir Rasyid