HIKMAH JUMAT : Belajar dari Kisah Ashabul Kahfi

Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, waktu kayamu sebelum datang waktu kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sempitmu, hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Hakim).

Kualitas pemuda ditentukan oleh keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya.

Pemuda yang beriman adalah pemuda yang siap berjuang tanpa pamrih. Ikhlas dalam setiap pengorbanannya, dan siap menerima amanah kepemimpinan di masa depan. Terkait keimanan Ashabul Kahfi, Allah SWT berfirman:

“Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” (QS. Al-Kahfi [18]: 13)

Pemuda Harus Memiliki Keteguhan Prinsip.

Pemuda hebat adalah pemuda yang memiliki keteguhan prinsip. Mereka tidak mudah tergoyahkan oleh iming-iming dari siapa pun. Mereka tidak mudah ikut-ikutan hanya karena ingin mengikuti tren sesaat.

Prinsip mereka adalah kebenaran menurut Allah dan Rasul-Nya. Hati mereka teguh di atas keimanan walaupun berbagai ancaman harus dihadapinya. Allah SWT menggambarkannya dalam surat Al-Kahfi [18]: 14 yang telah dibahas di atas. 

Memiliki Visi dan Misi Dakwah

Visi adalah mimpi yang ingin diwujudkan di masa depan. Misi adalah cara yang harus ditempuh guna mewujudkan visi tersebut. Dakwah adalah menyeru kepada kebenaran dan kebaikan. Oleh karenanya, setiap aktivitas yang dilakukan pemuda haruslah aktivitas yang menyeru kepada kebenaran dan kebaikan, bukan hura-hura semata.

Allah SWT berfirman: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl [16]: 125).

Momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 ini yang bertemakan: “Bersatu Bangun Bangsa”, dapat dijadikan sebagai ajang untuk mengimplementasikan pelajaran dari kisah Ashabul Kahfi di atas. Dengan bersatunya pemuda-pemuda yang hebat, maka membangun bangsa akan menjadi lebih mudah, terarah, serta masa depan pun semakin cerah. (*)

Wallahu a’lam bish-shawab.

Setiap aktivitas yang dilakukan pemuda haruslah aktivitas yang menyeru kepada kebenaran dan kebaikan. (Foto : Ist)

Editor : Syahrir Rasyid

Artikel Terkait

Lifestyle

12 hari lalu

Pemuda Cianjur Tertipu Nikahi Laki-laki, Kecewa lalu Lapor Polisi

Sport

27 hari lalu

Kontra Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U-23,  Dipimpin Wasit Ammar Ashkanani dari Kuwait

Sport

3 bulan lalu

Qatar Pertahankan Piala Asia Lewat 3 Penalti Akram Afif

Sport

3 bulan lalu

Jelang Final Piala Asia 2023, Pelatih Qatar Kirim Ancaman Serius ke Yordania

Sport

3 bulan lalu

Siaran Langsung di RCTI, Yordania Kontra Qatar di Final Piala Asia 2023, Sabtu 10 Februari 2024

Sport

3 bulan lalu

Yordania ke Final Piala Asia 2023 Usai Taklukkan Korea Selatan

Berita Terkini

Otomotif

3 jam lalu

Harga Wuling Cloud EV Lebih Murah dari Harga Estimasi, Dibanderol Rp398 Jutaan

News

4 jam lalu

Tips Jitu Pilih Hewan Kurban Versi Pakar Peternakan Universitas Gajah Mada

Otomotif

4 jam lalu

Kampas Rem Cepat Habis, Sangat Dipengaruhi dari Cara Mengemudi

Lifestyle

4 jam lalu

HIKMAH JUMAT : Ketika Hidup Harus Memilih

Serpong City

4 jam lalu

Jangan Panik! Ini 5 Cara Mengatasi BCA Mobile Merah Terus

Otomotif

17 jam lalu

Citroen Segera Produksi E-C3 di Indonesia