get app
inews
Aa Text
Read Next : Whoosh Bukan Sekadar Nama Kereta Cepat Jakarta - Bandung, Punya Arti Khusus

China Garap 5 Proyek Raksasa di Indonesia Nilai Investasi Ratusan Triliun Rupiah

Selasa, 07 Februari 2023 | 08:53 WIB
header img
Proyek kereta cepat Jakarta Bandung menjadi proyek kerja sama Indonesia - China paling sering disorot publik. (Foto : Ist)

Proyek kereta cepat Jakarta Bandung menjadi proyek kerja sama Indonesia - China paling sering disorot publik. (Foto : Ist)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - China banyak terlibat proyek besar di Indonesia masa pemerintahan Presiden Jokowi. Baik melalui skema kerja sama pemerintah maupun kerja sama bisnis.

Angka investasi dari Negeri Tirai Bambu itu pun semakin membesar di negeri ini. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengungkap, China sukses menggeser posisi Singapura sebagai penanam modal terbesar di Indonesia pada kuartal IV 2022.

Investasi Singapura Tergeser

Jumlah investasi China pada kuartal IV 2022 tercatat sebesar USD3 miliar. Sedang investasi Singapura sekitra USD2,7 miliar. "China kali ini di kuartal keempat terbesar. Tapi kalau kumulatif tetap Singapura," kata Bahlil.

Setidaknya terdapat lima proyek besar China di Indonesia yang selalu menjadi sorotan publik.

1. PLTA Sungai Kayan

Pembangkit Listrik Tenaga Air Sungai Kayan dibangun di Kecamatan Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Proyek ini menelan investasi sekitar USD17 miliar atau sekitar Rp255 triliun.

Pembangunan konstruksi tahap I PLTA terbesar di ASEAN ini akan dimulai tahun ini. Harapannya, tahun depan sudah bisa beroperasi. Tahun-tahun berikutnya akan dibangun tahap II hingga tahap 5.

Nantinya PLTA ini akan menghasilkan listrik sebesar 9.000 megawatt (MW) yang akan digunakan untuk kawasan industri di Kalimantan Utara, yakni KIPI Tanah Kuning, dan juga wilayah Kalimtan lainnya.

2. Kereta Cepat Jakarta Bandung

Proyek ini sarat dengan kontroversi dan polemik. Kontroversi itu sudah dimulai sejak ground breaking oleh Presiden Jokowi pada Januari 2016. Ignatius Jonan, Menteri Perhubungan saat itu, tak menghadiri ground breaking proyek transportasi yang sejatinya masuk dalam wilayah tanggung jawabnya.

Awalnya, proyek ini digagas murni gawean bisnis BUMN Indonesia dan China, alias tak menggunakan dana APBN. Dalam perjalanannya, penyelesaian proyek kereta cepat yang berjalan lelet ini butuh anggaran yang lebih besar lagi.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang bertanggung jawab atas proyek ini kehabisan duit. KCIC sendiri merupakan gabungan dari konsorsium Indonesia, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (60% saham), dan konsorsium Tiongkok, Beijing Yawan HSR Co Ltd (40% saham).

3. PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)

IMIP mengelola kawasan industri berbasis nikel yang terintegrasi dengan produk utama berupa nikel, stainless steel, dan carbon steel yang berlokasi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Kawasan Industri IMIP merupakan kerja sama antara Bintang Delapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Steel Group dari China yang secara rill mulai dibangun pada 2014. Saat ini IMIP memiliki 11 smelter dan investasi yang dihabiskannya mencapai Rp235 triliun.

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut