get app
inews
Aa Read Next : Hakim Anwar Usman tidak Hadir, Sidang Perdana Sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi

PDIP Diprediksi Gandeng Parpol Islam, Kata Pengamat : Maju Sendiri di Pilpres 2024 Berpotensi Kalah

Jum'at, 14 April 2023 | 09:06 WIB
header img
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. (Foto : Dok MPI)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri hingga kini belum menentukan arah koalisi Pilpres 2024. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diperkirakan akan memecah Koalisi Besar agar kadernya bisa ikut bertarung di Pilpres 2024.

Pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Robi Nurhadi, menilai, sikap PDIP jelang Pilpres 2024 masih mengundang pertanyaan: antara mempertahankan gengsi politik parpol besar bertiket capres, kurang komunikatif dalam manuver politik, atau justru sedang membangun strategi king maker.

Saat ini, lima parpol yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, PAN, dan PPP menggagas Koalisi Besar. Belum jelas siapa yang akan menjadi capres, tetapi nama Prabowo Subianto menjadi yang terdepan.

Siapa Bergabung PDIP?

Sementara, tiga parpol yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS telah meneken Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mencapreskan Anies Baswedan.

"Kalau PDIP majukan capresnya tanpa koalisi, potensi kekalahannya cenderung besar. Untungnya lebih ke internal PDIP, yaitu konsolidasi menguat, dinasti politik dapat dipertahankan," ujar Robi kepada SINDOnews, Kamis (13/4/2023).

Jika PDIP memutuskan akan berkoalisi, lanjut Robi, pilihannya hanya dua. "Gabung dengan Koalisi Besar atau memecah Koalisi Besar menjadi 'Koalisi Sedang'.

Menarik kembali KIB (Koalisi Indonesia Bersatu), atau memecah sebagian KIB. Dan itu potensial terjadi," kata Robi yang juga Dosen FISIP Unas. Robi mengatakan, ketimbang maju sendiri dan kalah lalu menjadi oposisi, PDIP cenderung ingin mempertahankan kekuasaan saat ini, bahkan kalau perlu memperluasnya.

Masalahnya, kalau bergabung dengan Koalisi Besar, gengsi politik PDIP menjadi turun karena kemungkinan hanya dapat pos cawapres. Jadi, potensinya PDIP cenderung melakukan langkah koalisi dengan memecah Koalisi Besar tersebut.

Maka, PDIP cenderung akan majukan capresnya dengan menggandeng wakil dari parpol Islam seperti PPP. Artinya, PDIP akan memecah Koalisi Besar.

Langkah ini lebih dekat kemungkinannya. PDIP untung secara internal dan dinasti, mitranya juga untung gengsi dan peluang politik ke depannya dengan posisi cawapres. Masalahnya adalah soal dana pemenangannya.

Namun, persoalan dana ini bisa teratasi jika Sandiaga Salahuddin Uno jadi hijrah dari Partai Gerindra ke PPP. "Ada kemungkinan PDIP koalisi dengan PPP. Antara Puan-Sandi atau Ganjar-Sandi. Kalau kepentingannya dinasti, maka formasinya Puan-Sandi. Meski itu hal yang tidak populis, saya melihat kecenderungan tersebut lebih kuat," kata Robi. (*)


Para petinggi PDIP. (Foto : Ist)


Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Kamis, 13 April 2023 - 22:14 WIB oleh Dzikry Subhanie dengan judul "Maju Sendiri di Pilpres 2024 Berpotensi Kalah, PDIP Diprediksi Gandeng Parpol Islam".

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut