get app
inews
Aa Read Next : HIKMAH JUMAT : Berdo’alah di Tiga Waktu Ini

HIKMAH JUMAT : Keistimewaan Bulan Dzulqa’dah

Jum'at, 26 Mei 2023 | 05:47 WIB
header img
Bulan Dzulqa’dah diapit oleh dua hari raya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. (Foto : Ist)

Bulan Mendulang Pahala

Menurut pendapat Al Qadhi Abu Ya’la, sangatlah utama untuk melakukan berbagai amalan ketaatan pada bulan-bulan haram. Oleh karena itu, para ulama salaf banyak melakukan berbagai amal ketaatan sebagai bentuk optimalisasi ibadah di bulan haram agar dapat mendulang pahala.

Satu hal lagi yang harus diingat adalah pada bulan haram ini, termasuk Dzulqa’dah, Allah tidak hanya melipatgandakan pahala berbagai bentuk ibadah ketaatan yang dilakukan, namun Allah juga melipatgandakan dosa dari kemaksiatan yang dilakukan. Oleh karenanya, berhati-hatilah.

Ibnu Abbas berpendapat bahwa Allah SWT menetapkan empat bulan di atas sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan suci, oleh karenanya melakukan kemaksiatan pada keempat bulan tersebut dosanya akan lebih besar, dan amalan shalih yang dilakukan akan mendapatkan pahala yang lebih banyak pula.

Bulan Ibadah Haji

Allah SWT berfirman yang artinya: “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al-Baqarah [2]: 197).

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa tidak sah ihram untuk ibadah haji kecuali pada beberapa bulan yang dimaklumi (asyhur ma’lumat). Imam Bukhari mengatakan bahwa menurut Ibnu Umar, yang dimaksud dengan asyhur ma’lumat adalah Syawal, Dzulqa’dah, dan sepuluh hari di bulan Dzulhijjah.

Disunnahkan Memperbanyak Puasa

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Rasulullah SAW pernah berdialog dengan sahabat Al-Bahili. Baginda Rasulullah SAW hampir-hampir tidak mengenali sahabat Al-Bahili setelah sekitar satu tahun tidak bertemu.

Beliau bersabda: “Apa yang membuatmu berubah sedangkan dulu keadaanmu baik-baik saja (segar bugar)?” Al-Bahili menjawab: “Aku tidak makan kecuali pada malam hari (yakni berpuasa) semenjak berpisah denganmu.”

Rasulullah SAW bersabda: “Mengapa engkau menyiksa dirimu? Berpuasalah di bulan sabar dan sehari di setiap bulan.” Al-Bahili menjawab: “Tambah lagi (yaa Rasulullah), sesungguhnya aku masih kuat.”

Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah dua hari (setiap bulan).” Al-Bahili pun menjawab: “Tambah lagi (yaa Rasulullah), sesungguhnya aku masih kuat.”

Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah tiga hari (setiap bulan).” Al-Bahili pun menjawab: “Tambah lagi (yaa Rasulullah), sesungguhnya aku masih kuat.”

Rasulullah SAW bersabda: “Jika engkau menghendaki berpuasalah engkau di bulan-bulan haram (Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram) dan jika engkau menghendaki maka tinggalkanlah.” Beliau mengatakan hal itu tiga kali sambil menggenggam tiga jarinya kemudian membukanya.


Sebagai bulan yang dimuliakan, Dzulqa’dah memiliki berbagai keistimewaan tersendiri. (Foto : Ist)
 
 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut