get app
inews
Aa Read Next : HIKMAH JUMAT : Berdo’alah di Tiga Waktu Ini

HIKMAH JUMAT : Keistimewaan Bulan Dzulqa’dah

Jum'at, 26 Mei 2023 | 05:47 WIB
header img
Bulan Dzulqa’dah diapit oleh dua hari raya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. (Foto : Ist)

PENULIS : Dr. Abidin, S.T., M.Si. -- Dosen Universitas Buddhi Dharma & Ketua Umum Yayasan Bina Insan Madinah Catalina.

SAAT INI kita tengah berada di hari Jum’at pertama di bulan Dzulqa’dah, yakni bulan kesebelas dalam kalender hijriyah. Bulan Dzulqa’dah juga termasuk ke dalam salah satu bulan yang dimuliakan atau bulan haram (al-asyhur al-hurum), selain Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Bulan Dzulqa’dah terletak di antara bulan Syawal dan bulan Dzulhijjah. Sehingga bulan Dzulqa’dah diapit oleh dua hari raya yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Oleh karenanya, di daerah-daerah tertentu, bulan Dzulqa’dah dikenal juga dengan bulan Apit (Jawa) atau Hapit (Sunda).

Dalam budaya Arab sendiri, bulan Dzulqa’dah dikenal dengan bulan duduk-duduk. Disebut bulan duduk-duduk karena pada bulan ini, biasanya orang Arab sebelum Islam, lebih banyak berdiam diri di rumah, tidak bepergian dan menahan diri dari peperangan.

Sebagai bulan yang dimuliakan, Dzulqa’dah tentu memiliki berbagai keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan bulan-bulan yang lainnya. Beberapa keistimewaan bulan Dzulqa’dah dapat dipaparkan berikut ini.

Bulan Haram

Seperti yang telah dibahas pada bagian awal tulisan ini, bahwa bulan Dzulqa’dah adalah termasuk salah satu bulan haram. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-Nya yang artinya:

“Sesungguhnya bilang bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasannya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. At-Taubah [9]: 36).

Baginda Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya: “Setahun berputar sebagaimana keadaannya sejak Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. (Satu bulan lagi adalah) Rajab Mudhor yang terletak antara Jumadil (akhir) dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)
 
 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut