Setiap rencana baik yang sudah dibuat, hendaknya diikuti dengan kesungguhan untuk melaksanakannya. Tanpa kesungguhan maka rencana hanya akan terlihat sempurna di atas kertas, namun tak sesuai dengan harapan. Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kemudian menjelaskannya.
Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang banyak.
Jika dia berniat melakukan keburukan lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu sebagai satu keburukan.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Merujuk kepada hadits di atas, begitu besar pahala yang Allah SWT berikan kepada hamba-hamba-Nya yang berniat dan berencana untuk melaksanakan suatu kebaikan atau ibadah. Berniat saja kemudian tidak melaksanakannya, sudah mendapatkan satu kebaikan yang sempurna.
Penulis meyakini bahwa perencanaan yang diwujudkan dengan ikhtiar, misalnya disiplin menabung untuk ibadah kurban, umrah, haji, atau ibadah lainnya, in syaa Allah pahalanya akan jauh lebih besar daripada hanya sebatas niat tanpa disertai dengan ikhtiar, walaupun akhirnya rencana ibadah tersebut tidak dapat direalisasikan.
Terakhir, kita harus menyadari sekali lagi bahwa perencanaan yang kita buat hanyalah bagian dari usaha atau ikhtiar yang wajib dilakukan oleh setiap hamba Allah. Disertai dengan do’a dan kesungguhan, kita pancangkan niat dan sempurnakan ikhtiar kita. Selanjutnya, kewajiban kita adalah bertawakal kepada Allah SWT.
Allah SWT berfirman: “.... Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (QS. Ali Imran [3]: 159). (*)
Perencanaan yang dibuat hanyalah bagian dari usaha atau ikhtiar yang wajib dilakukan oleh setiap hamba Allah. (Foto : Ist)
Wallahu a’lam bish-shawab.
Editor : Syahrir Rasyid