get app
inews
Aa Read Next : Selama 2023, Pemkab Tangerang Berhasil Turunkan 118.000 Kasus Keluarga Berisiko Stunting

Asap Rokok Bisa Sebabkan Stunting, Waspada Anak Terpapar

Sabtu, 01 Juli 2023 | 06:48 WIB
header img
Ilustrasi anak terpapar asap rokok bisa terkena stunting. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Merokok adalah kebiasaan buruk yang tidak hanya pada diri sendiri, tapi juga orang lain. Bahkan para ahli kesehatan mengungkapkan anak yang terpapar asap rokok berpotensi besar terkena stunting.  

Belum lama ini Dirjen Kesehatan Masyarakat dr. Endang Sumiwi mengungkapkan merokok berpotensi menyebabkan stunting pada anak. Hal itu dia sampaikan berdasarkan penelitian dari Pusat Kajian Jaminan Sosial UI pada 2018. 

Temuan dari penelitian itu adalah balita yang tinggal dengan orang tua perokok tumbuh 1,5 kg lebih kurang dari anak-anak yang tinggal dengan orang tua bukan perokok. Dalam penelitian tersebut juga disebutkan 5,5 persen balita yang tinggal dengan orang tua perokok punya risiko lebih tinggi menjadi stunting. 

“Kita tahu bahwa angka stunting di Indonesia masih tergolong tinggi. Menurut kategori WHO yaitu di atas 20 persen, sementara Indonesia masih 21 persen. Kalau balita berpotensi terpapar rokok di rumahnya maka ini menjadi salah satu hambatan kita dalam menurunkan stunting,” kata Dirjen Endang belum lama ini.  

Sementara mengacu pada data dari Global Adult Tobacco Survey, dalam sebulan masyarakat Indonesia bisa mengeluarkan uang untuk membeli rokok sebesar Rp382.000. Padahal nilai uang itu bisa dialihkan untuk membeli protein hewani yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak untuk tumbuh supaya tidak stunting. 

“Kalau mau berkontribusi untuk stunting, orang tua tidak usah merokok dan lebih baik gunakan uangnya untuk membeli protein hewani seperti telur,” katanya.

Sementara secara terpisah Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) mengatakan semua pihak harus berkolaborasi menurunkan angka stunting. Terlebih pada 2024, Presiden Jokowi menargetkan angka stunting di Indonesia harus turun hingga 14 persen. 

“Karena itu BKKBN melakukan kolaborasi dengan Dexa Medica untuk menurunkan angka stunting. Kami memulai program kerja sama ini di Provinsi Sumatera Selatan dengan menggelar edukasi bidan terkait stunting” kata dr Hasto Wardoyo, Jumat (30/6/2023).

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Berita iNews Serpong di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut