get app
inews
Aa Read Next : HIKMAH JUMAT : Fungsi Strategis Rumah dalam Islam  

HIKMAH JUMAT : Ada Apa dengan Alam Kita?

Jum'at, 08 September 2023 | 05:34 WIB
header img
Alam kita saat ini tidaklah dalam kondisi yang baik-baik saja. (Foto : Ist)

 

Demikian pula dengan Baginda Rasulullah SAW yang sangat peduli terhadap kelestarian alam. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang menebang pepohonan, maka Allah akan mencelupkannya ke dalam neraka.”

Maksud dari hadits di atas, menurut Abu Dawud, adalah Baginda Rasulullah SAW mengingatkan bahwa kita dilarang menebang pepohonan tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan. Aktivitas illegal logging dan bentuk-bentuk penggundulan hutan secara liar lainnya adalah contoh aktivitas yang diancam oleh hadits di atas.

Selain dalam bentuk ancaman, Baginda Rasulullah SAW juga memotivasi agar umat Islam senang menanam pohon. Hal ini ditegaskan oleh beliau melalui sabdanya yang artinya: “Tidaklah seorang muslim menanam tanaman, kemudian tanaman itu dimakan oleh burung, manusia, ataupun hewan, kecuali baginya dengan tanaman itu adalah shadaqah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sungguh luar biasa ajaran Islam. Dengan banyaknya pepohonan yang tumbuh di muka bumi maka udara dijamin terbebas dari polusi. Dedauan dari pepohonan yang tumbuh di muka bumi berperan sebagai filter yang menyaring atau menyerap segala bentuk polutan di udara, kemudian menggantinya dengan oksigen yang dibutuhkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya.

Namun, apa yang terjadi dengan alam kita saat ini?

Alam kita saat ini tidaklah dalam kondisi yang baik-baik saja. Polusi udara yang terjadi di daerah Jabodetabek saat ini adalah salah satu bukti nyata bahwa kondisi alam kita saat ini telah terganggu keseimbangannya.

Kondisi ini terus-menerus terjadi dan sepertinya sangat sulit untuk dihentikan. Kian bertambah hari, kian bertambah pula manusia-manusia serakah yang melakukan kerusakan di muka bumi. Atas nama devisa untuk negara, alam pun dikorbankan. Sungguh ironi keputusan yang diambil, dan kini kita pun mulai merasakan buah dari keputusan itu.

Allah SWT berfirman yang artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum [30]: 41).

Berdasarkan ayat di atas maka dapat kita pahami bahwa melakukan kerusakan di muka bumi adalah salah satu bentuk kemaksiatan yang mengundang kemurkaan Allah SWT. Oleh karenanya, ketika  para pelaku kerusakan di muka bumi ini meninggal dunia, maka alam dan seluruh isinya akan merasa lega.

Hal ini disampaikan oleh Baginda Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Ketika ada orang yang sering berbuat dosa itu mati, maka hamba-hamba Allah SWT, seperti manusia, bumi, pohon, dan hewan-hewan merasa lega.” (HR. Bukhari dan Muslim).


Dr. Abidin, S.T., M.Si. (Foto : Dok Pribadi)

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut