Keputusan ini diperkirakan akan berdampak pada para pemasok, mitra bisnis, dan pelanggan Daihatsu. Pelanggan yang sudah memesan mobil Daihatsu, terutama yang terdampak pelanggaran, untuk sementara waktu tidak akan menerima mobil mereka.
"Saat ini kami memiliki 143 pemasok di Jepang. Sebanyak 47 di antaranya sangat bergantung pada Daihatsu, termasuk dari segi pendapatan mereka. Dampaknya memang sangat signifikan. Kami akan menangani kompensasi secara individu untuk memastikan bahwa kami memperhatikan kepentingan mereka juga," jelas Hiromasha Hoshika, Wakil Presiden Eksekutif Daihatsu Motor Co.
Terkait mobil-mobil Daihatsu dan Toyota yang telah beredar dan terkena pelanggaran prosedur, Daihatsu belum memutuskan apakah akan melakukan recall. Keputusan untuk melakukan recall akan diambil setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Saat ini, kami belum menerima laporan adanya masalah atau kecelakaan karena hal ini. Secara pribadi, saya percaya mobil-mobil ini masih dapat dikendarai dengan tetap memperhatikan kehati-hatian dan keselamatan," tambah Soichiro Okudaira.
Beberapa mobil Daihatsu dan Toyota yang terdampak pelanggaran ini merupakan produk-produk yang diproduksi di Indonesia, terutama untuk pasar ekspor. Mobil-mobil tersebut antara lain Toyota Agya (Ekuador, Uruguay, Kamboja), Toyota Rush (Ekuador, Malaysia).
Dan, Toyota Avanza (Indonesia, Meksiko, Kamboja, Thailand, Vietnam, Peru, Bolivia). Mobil-mobil ini diproduksi di PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). (*)
Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul " Terdapat 174 Penyimpangan, Manajemen Daihatsu Bakal Dirobak ", Klik untuk baca: https://www.inews.id/otomotif/mobil/terdapat-174-penyimpangan-manajemen-daihatsu-bakal-dirobak.
Download aplikasi Inews.id untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
https://www.inews.id/apps
Editor : Syahrir Rasyid