get app
inews
Aa Text
Read Next : Eliminasi penyakit TBC, Dinkes Kabupaten Tangerang Gelar "Walk The Talk To End TB"

Waspadai Water Hammer, Bila Mobil Terendam Banjir  

Jum'at, 12 Januari 2024 | 05:10 WIB
header img
Water hammer bisa menyebabkan kerusakan fatal seperti piston pecah dan blok mesin retak. (Foto: SINDOnews)

JAKARTA, iNewsSerpong.id - Hujan deras seringkali membawa banjir, menghadirkan risiko bagi pengendara mobil yang harus berhadapan dengan genangan air dan potensi terjadi water hammer.

Water hammer terjadi ketika air masuk ke ruang pembakaran mesin dan tidak dapat dikompresi bersama bahan bakar, menyebabkan mati mesin yang tidak dapat dihidupkan.

"Jika mobil terendam banjir, sebaiknya jangan dinyalakan terlebih dahulu karena dapat mengakibatkan kerusakan serius. Secepatnya bawa ke bengkel untuk pemeriksaan akibat water hammer," kata Kepala Mekanik Shop N Drive, Ponty, pada Senin (25/12/2023).

Risiko Water Hammer

Jika air sudah mencapai bagian atas mesin atau sepenuhnya menutupi roda, pemilik kendaraan sebaiknya tidak menyalakan mesin. Ini dapat meningkatkan risiko water hammer karena air masuk ke ruang pembakaran melalui filter udara.

"Pemilik mobil disarankan untuk tidak menyalakan mesin jika air telah mencapai level tersebut untuk menghindari kerusakan yang lebih besar," tambahnya.

Beberapa komponen mesin yang perlu diganti meliputi bearing connecting rod atau metal jalan, yang berfungsi sebagai bantalan piston saat bergerak ke crankshaft. Jika komponen ini rusak, penggantian piston juga diperlukan. Piston yang bengkok, bolong, atau hancur tidak dapat digunakan dan harus diganti.

"Piston atau stang piston yang bengkok, bahkan blok mesin yang retak atau pecah, dapat terjadi," ungkap Ponty.

Dalam kasus tertentu, ketika mesin mobil terpapar air dalam waktu lama, blok mesin juga dapat mengalami kerusakan yang memerlukan penggantian.

"Biaya perbaikan cukup besar, berkisar Rp5 juta hingga Rp30 juta tergantung pada jenis kendaraan dan kerusakan yang terjadi. Pengerjaannya membutuhkan waktu 1-2 minggu tergantung pada tingkat kerusakan," tambahnya.

Oleh karena itu, saat musim hujan tiba, sebaiknya hindari genangan air tinggi dan jangan hidupkan mesin jika mobil terendam banjir. Pastikan juga tidak ada air yang masuk ke ruang mesin dengan menguras oli setelah mobil terkena banjir. (*)


Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Senin, 25 Desember 2023 - 19:49 WIB oleh Muhammad Fadli Ramadan dengan judul "Mobil Terendam Air, Waspadai Water Hammer".

 

 

Editor : Syahrir Rasyid

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut